jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemendagri) melansir pergerakan data statistik kependudukan berupa jumlah penduduk yang lahir, meninggal dan pindah domisili, sepanjang empat bulan terakhir.
Pada Nopember 2020 tercatat sebanyak 170.278 bayi lahir.
BACA JUGA: Jumlah Perekaman E-KTP Terus Melejit, Tepuk Tangan buat Prof Zudan
Sebulan berselang, pada Desember 2020 jumlah bayi yang lahir sedikit menurun menjadi 146.693 jiwa.
Kemudian awal tahun 2021 pada Januari tercatat jumlah bayi lahir sebanyak 113.057 jiwa.
BACA JUGA: Zudan Arif Fakrullah Kerap Jalan - jalan ke Pasar Burung
Pada Februari 2021, jumlah bayi lahir turun menjadi 71.291 jiwa.
“Sehingga selama 4 bulan sejak Nopember 2020 hingga Februari 2021 jumlah pertambahan penduduk Indonesia sebanyak 501.319 jiwa,” demikian keterangan resmi Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh, Sabtu (6/3).
BACA JUGA: SBY Merasa Bersalah, Mohon Ampun kepada Allah
Data statistik kependudukan Dukcapil juga mencatat angka kematian selama 4 bulan terakhir, mulai Nopember 2020 hingga Februari 2021, yakni sebanyak 355.332 jiwa.
Terdiri mulai Nopember 2020 penduduk yang meninggal dunia sebanyak 87.161 jiwa.
Pada Desember 2020 jumlah penduduk meninggal 86.503 jiwa, Januari 2021 sebanyak 88.625 dan Februari 2021 penduduk meninggal sebanyak 93.043 jiwa.
Selanjutnya, Dukcapil juga mencatat jumlah penduduk yang melakukan pindah domisili sejak Nopember 2020 hingga Februari 2021 sebanyak 2.034.715 jiwa.
Jumlah ini terdiri penduduk yang pindah pada Nopember 2020 sebanyak 508.069 jiwa.
Pada Desember 2020 sebanyak 529.382 jiwa. Pada awal 2021 di bulan Januari, penduduk yang pindah alamat sebanyak 498.213 jiwa, pada Februari 2021 jumlah sedikit meningkat menjadi 499.051 jiwa.
Zudan Arif Fakrulloh menyebutkan transaksi data kependudukan di Indonesia bergerak sangat dinamis. Hal itu terlihat dari data statistik yang diuraikan barusan.
“Dengan dinamika yang tinggi seperti ini maka program vaksinasi, bansos, kartu prakerja harus rutin meng-update data kependudukan dan disesuaikan dengan data Dukcapil,” kata Prof Zudan, panggilan akrabnya.
Dikatakan, pergerakan selama empat bulan saja sudah lebih dari dua juta penduduk pindah domisili. Belum lagi ditambah yang meninggal, yang lahir, yang berubah pekerjaan, dan lainnya.
“Dukcapil melakukan updating data setiap hari berdasarkan pelaporan dari penduduknya. Tidak ada instansi di Indonesia yang mengupdate data penduduk setiap hari kecuali Dukcapil Kemendagri," tutur Prof Zudan.
Zudan mengatakan, Dukcapil mencatat dengan rapi pergerakan data statistik kependudukan ini, agar para instansi pengguna data mengetahui dengan pasti posisi atau gambaran penduduk sebenarnya secara real time by name by address.
"Kegunaannya banyak sekali. Bagi perbankan dan industri keuangan bisa mengetahui siapa nasabahnya yang meninggal dunia atau pindah alamat," katanya.
Sedangkan bagi penduduk baru lahir, Dinas Dukcapil setempat langsung membuatkan 3 dokumen kependudukan sekaligus yakni akta kelahiran, Kartu Identitas Anak (KIA) serta KK baru lengkap dengan nama si adik bayi. (sam/ril/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Soetomo