jpnn.com, SEMARANG - Jumlah pasien yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona jenis baru (COVID-19) di Provinsi Jawa Tengah bertambah dua orang.
"Hari ini ada laporan ditemukan kembali kasus terkonfirmasi COVID-19 di Jateng. Ada dua kasus, satu terjadi di Semarang dan satu di Magelang," kata Ganjar saat menggelar konferensi pers di rumah dinas Gubernur Jateng, di Semarang, Minggu (15/3).
BACA JUGA: Anies Baswedan Serukan Social Distancing, Bukan Berarti Berlibur
Dengan demikian jumlah total pasien yang positif terinfeksi COVID-19 dan dirawat di rumah sakit di Jateng tercatat empat kasus.
Rinciannya, dua pasien dirawat di RSUD Dr. Moewardi, Kota Surakarta, seorang di antaranya telah meninggal dunia.
BACA JUGA: Pernyataan Nadiem Makarim soal Libur Sekolah Gara-gara Corona
Sedangkan di RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSU Tidar Megelang masing-masing seorang pasien.
Menurut Ganjar, kedua pasien positif COVID-19 yang baru diketahui tersebut merupakan warga negara Indonesia dengan jenis kelamin perempuan berusia 63 tahun (RSUP Dr. Kariadi Semarang) dan satu lagi RSU Tidar Magelang berusia 36 tahun.
BACA JUGA: BKN Siapkan Surat Edaran PNS Kerja di Rumah
"Dua pasien tersebut sudah ditangani sesuai prosedur. Kondisinya saat ini masih normal dan terus membaik. Kami sudah perintahkan rumah sakit dan Dinkes melakukan tracking atau pelacakan kontak terhadap dua pasien ini," ujarnya.
Masyarakat, lanjut Ganjar, juga diharapkan membantu pemerintah serta tidak takut untuk memberikan informasi kepada pemerintah.
"Kami siapkan hotline kepada masyarakat yang ingin menyampaikan informasi. Silakan hubungi nomor telpon 0243580713 atau 082313600560 agar informasi bisa kami terima dengan baik," katanya.
Ganjar menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi penyebaran penyakit yang disebabkan COVID-19 dan masyarakat diimbau selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat, serta tidak keluar rumah terlebih dulu apabila tidak ada urusan penting. Atau istilahnya social distancing.
"Kalau tidak perlu, jangan keluar rumah, hindari kerumunan-kerumunan. Ini kami sampaikan pada masyarakat secara luas sebagai tindakan pencegahan," ujarnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo