jpnn.com, JAKARTA - Jumlah startup di Indonesia dalam kurun dua tahun terakhir naik cukup drastis. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, pemerintah harus ambil peran dalam menunjang keberlangsungan usaha rintisan tersebut.
Nasir menjelaskan salah satu negara yang cukup bagus dalam membina startup adalah Iran. Pada kurun waktu 2004 hingga 2014 mereka menghasilkan sekitar 1.000 startup.
BACA JUGA: Universitas Negeri Gorontalo Kini Punya Fakultas Kedokteran
’’Baik yang berskala kecil maupun besar,’’ katanya usai melantik Kepal Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza di Jakarta, Rabu (30/1).
Dia lantas membandingkan dengan kondisi pertumbuhan startup di Indonesia. Nasir mengatakan startup di Indonesia mulai gencar dikembangkan pada awal 2015. Saat itu jumlahnya masih tujuh buah startup. Kemudian pada di 2017 naik menjadi 52 unit stratup.
BACA JUGA: Ternyata Baru Dua Politeknik Berkolaborasi dengan Industri
’’Di 2018 yang masuk ke Indonesia ada 956 unit startup,’’ ungkapnya. Jadi Nasir mengatakan apa yang dilakukan Iran selama sepuluh tahun untuk mengembangkan startup, setara denngan upaya Indonesia yang dikebut selama lima tahun.
Setelah sekarang startup di Indonesia tumbuh subur, Nasir menjelaskan sedang memikirkan peran pemerintah. Dia menuturkan pemerintah harus ambil peran dalam menjaga usaha rintisan itu supaya tetap hidup dan terus berkembang.
BACA JUGA: Hari Ini, Pengisian PDSS Peserta SNMPTN Mulai Dibuka
Dia mencontohkan startup pembuatan tempe lantas mengirimkannya ke Korea Selatan. ’’Sekarang setiap pekan dikirim dua kontainer,’’ jelasnya. Pemerintah harus bisa mendampingi sehingga usaha ekspor tempe itu bisa naik, misalnya dalam sepekan mengirim sepuluh kontainer.
Dalam kesempatan itu Nasir juga menyinggung startup motor listri. Dia berharap usaha rintisan motor listrik sebentar lagi bisa dikomersilkan. Jika berhasil, Nasir membayangkan industri tersebut menginisiasi industri mobil listrik nasional. Baginya Indonesia harus mandiri di bidang teknologi, energi, dan sarana transportasi.
Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan lembaganya akan terus mendukung pemerintah untuk pengkajian dan penerapan teknologi.
Sejumlah hasil riset yang kini telah masuk tahap prototipe, harus secepatnya dihilirisasi menjadi produk komersil. ’’BPPT berperan ikut andil dalam meningkatkan daya saing bangsa,’’ katanya. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Izin Buka Prodi Kekinian Dipermudah: Ada Kopi, Perkelapaan
Redaktur & Reporter : Soetomo