jpnn.com, SEKADAU - Junaidi alias Junet, 32, ditemukan tewas di kamar indekosnya di RT 18/RW 07, Jalan Merdeka Selatan (Jalan Rawak) KM 02, Desa Sungai Ringin, Sekadau Hilir, Sabtu (8/4).
Junet ditemukan pertama kali oleh Salasiah alias Nek Tam, nenek korban sekaligus pemilik indekos itu. Saat ditemukan, tangannya memegang colokan listrik.
BACA JUGA: Bocah SD Minta Tas ke Jokowi, Pemerintah Harus Serius
Sedangkan tubuhnya menimpa terminal listrik yang tak bertutup. Terdapat bercak darah di terminal yang dialiri listrik dari kabel telanjang tersebut.
Wajah dan beberapa bagian tubuh Junet tampak menghitam. Jasadnya ditemukan neneknya sendiri yang baru pulang dari kebun menyadap karet.
BACA JUGA: Bocah SD Minta Tas, Pak Jokowi Langsung Bertindak
“Saya pulang dari kebun sekitar jam 08.00 lewat,” ucap Nek Tam kepada Rakyat Kalbar di lokasi kejadian.
Usai beristirahat sebentar di rumahnya, sang nenek berniat mengecek keberadaan cucunya di kamar kos di belakang rumahnya. Wanita 72 tahun itu curiga, sudah pukul delapan pagi cucunya belum bangun.
BACA JUGA: Duh, Ibu Muda Ini Gantung Diri Usai Cekcok dengan Suami
“Saya mengetuk pintu kamar kosnya, tapi terkunci dari dalam,” cerita Nek Tam.
Awalnya Nek Tam tak begitu menghiraukan. Dia berpikir cucunya masih tidur. “Saya pulang ke rumah lagi,” sambungnya.
Bukan sekali saja, Nek Tam mengaku empat kali mendatangi kamar kos cucunya tersebut. Namun kali terakhir itu, dia mengajak Bujang, salah seorang warga untuk mendobrak pintu rumah kos.
“Kami masuk dan lihat dalam kamar, dia sudah telungkup,” tutur Nek Tam.
Mengetahui ada yang tak beres, Nek Tam pun langsung memberitahukan kejadian tersebut kepada warga dan anaknya, Dayang Suriani yang juga bibi korban.
Dayang kemudian menelpon suaminya, Sabri atau paman korban untuk mengecek kondisi keponakannya tersebut.
“Waktu itu saya sedang piket di UPK (Unit Pemadam Kebakaran). Saya langsung pulang begitu ditelepon istri saya,” cerita Sabri.
Sabri langsung masuk ke kamar kos dan melihat keponakannya sudah tak bernyawa. “Posisinya telungkup tak pakai pakaian. Saya tak berani pegang (mayat korban, Red). Saya langsung telepon polisi,” beber Sabri.
Junet tinggal sendiri di indekos sudah lebih dari tiga tahun. Dia duda, karena istrinya sudah meninggal. Sementara anak tunggalnya tinggal bersama mertuanya di Kota Pontianak.
Menurut Sabri, tadi malam aliran listrik di rumah mertuanya yang juga dialiri ke kamar kos Junet sempat padam. Namun dihidupkan lagi setelah aliran listrik khusus indekos dimatikan. “Karena waktu dihidupkan, langsung korsleting,” tutur Sabri.
Mengetahui adanya penemuan mayat itu, puluhan personil kepolisian dari Polres Sekadau dan Polsek Sekadau Hilir langsung meluncur ke lokasi. Wakil Bupati Sekadau, Aloysius, SH, M.Si yang rumahnya juga di Jalan Rawak, datang ke lokasi.
Kepala Bagian Operasi Polres Sekadau, Kompol Onisumus Umbu Sairi, SIK mengatakan, saat ditemukan Junet sedang memegang kabel.
“Tapi untuk penyebab kepastiannya, kita masih menunggu hasil visum dokter RSUD Sekadau. Makanya mayatnya langsung kita evakuasi ke RSUD Sekadau,” kata Umbu.
Dari hasil olah TKP, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh Junet. “Kasusnya masih kita selidiki. Kita mengimbau kepada masyarakat agar menggunakan kabel listrik yang sesuai standar PLN,” ungkap Umbu. (bdu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hiii⦠Kerangka Manusia Ditemukan di Hutan Nongsa
Redaktur & Reporter : Budi