jpnn.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pada Juni 2021 total aset industri asuransi tercatat mencapai Rp768,49 triliun atau tumbuh 11 persen (year-on-year/yoy), dari sebelumnya yang sebesar Rp692,36 triliun.
"Pertumbuhan aset pada penghujung semester I/2021 dipengaruhi oleh perolehan premi yang juga tumbuh baik. Motor penggerak industri secara keseluruhan adalah asuransi jiwa, yang preminya tumbuh hingga dobel digit," ujar Deputi Direktur Pengawasan Asuransi OJK Kristianto Andi Handoko belum lama ini.
BACA JUGA: Lewat Cara ini Jasindo Perkuat Pemanfaatan Teknologi untuk Produk Asuransi
PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) juga mencatat adanya peningkatan aset sebesar 16 persen dari periode semester I tahun sebelumnya.
Direktur Pengembangan Bisnis Asuransi Jasindo Diwe Novara menjelaskan peningkatan ini berasal dari investasi dan aset reasuransi.
BACA JUGA: Kini Ivan Gunawan Bisa Lebih Tenang
"Jika dibandingkan proyeksi pada semester II di Jasindo, maka aset Jasindo sudah tumbuh lebih besar 26% dari proyeksi semester II, pertumbuhan tersebut didominasi seperti yang sudah Jasindo proyeksikan yaitu investasi dan aset reasuransi," kata Diwe.
Diwe menyebut, faktor pendorong bisnis asuransi umum adalah asuransi mampu membuat produk yang inovatif atau mem-bundlingnya dengan asuransi yang lain.
BACA JUGA: FreshBox, Solusi Belanja Kebutuhan Dapur
Selain itu bisnis mikro asuransi juga masih banyak yang belum tergarap. Selain itu proyek-proyek infrastruktur dari pemerintah bisa juga menjadi pendorong bisnis asuransi umum.
Sementara itu, strategi yang akan dilakukan perusahaan untuk memaksimalkan kekuatan aset yaitu dengan pengelolaan investasi yang efektif, sehingga memperoleh hasil yang maksimal pula dan juga menetapkan reasuransi yang tepat dan pada reasuradur yang kompeten.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy