jpnn.com, JAKARTA - Siapa yang tak kenal daster? Pakaian langsung pakai yang jadi ikonik bagi perempuan Indonesia ini sudah dikenal luas oleh masyarakat.
Mengikuti perkembangan zaman, kini daster telah hadir dalam beragam bentuk, motif, dan juga bahan.
BACA JUGA: Fery Farhati dan Mutiara Baswedan Menyusuri Kampung Batik Laweyan
Desainnya yang sederhana dan longgar pada tubuh memberikan kenyamanan saat beraktivitas dan juga menjadi pilihan yang tepat untuk dipakai sambil bersantai di rumah.
Begitu pun yang dirasakan Kitri, sosok di balik kesuksesan Lingsir Ndalu Grosir asal Solo, bersama suaminya, Bima, telah membuktikan bahwa daster batik merupakan bisnis yang menjanjikan dengan pasar yang luas dan selalu diminati.
BACA JUGA: Disowani Fery Farhati, Maestro Keroncong Waldjinah Titip Batik Wahyu Tumurun untuk Anies
Solo, kota asal Lingsir Ndalu, dikenal sebagai penghasil kain batik terbesar di Indonesia menawarkan sebuah fondasi yang kuat bagi bisnis ini untuk tumbuh dan berkembang.
Bisnis yang dimulai dari penjualan secara eceran ini pun terus mengalami perkembangan dimana saat ini Lingsir Ndalu menerima pesanan dengan jumlah besar seperti pesanan grosiran ataupun pesanan partai.
BACA JUGA: Pelaku UMKM Minta Ganjar Membatasi Impor Batik Terutama dari China
Dalam kurun waktu setahun, Lingsir Ndalu berhasil memasarkan produknya hingga ke luar kota bahkan ke luar pulau seperti Sumatera dan Sulawesi.
"Kami membangun bisnis ini melalui kerja sama dengan pabrik kain untuk dapat membuat konveksi sendiri. Namun, di akhir tahun 2021, kami sempat mengalami penurunan bisnis drastis hingga bangkrut akibat berbagai masalah yang dihadapi, seperti ditipu pelanggan bahkan ditipu kawan sendiri. Penipuan juga terjadi oleh partner konveksi yang kami pernah ajak kerja sama," jelas owner Lingsir Ndalu Grosir Bima Dwi Putra.
Di tahun 2022, Lingsir Ndalu mencoba mencari peluang kembali dengan berjualan di pinggir jalan dengan menggunakan mobil. Semangat untuk bangkit kembali membawa mereka menemukan strategi baru melalui pemanfaatan platform digital, yaitu TikTok.
Melalui TikTok, Bima merasa sangat terbantu dengan mengalami peningkatan pada penjualan produknya. Promosi kampanye Ramadan di tahun 2022 menjadi momen tak terlupakan bagi Lingsir Ndalu dimana pesanan yang awalnya hanya 5-7 pesanan meningkat hingga ribuan pesanan.
Dengan bimbingan dari tim TikTok dalam menerapkan strategi pemasaran, Lingsir Ndalu mencoba untuk mengikut kampanye lainnya pada periode Payday Sale yang membuat mereka berhasil mendapatkan omset lebih dari Rp 1 miliar dalam satu hari live streaming.
Bima dan Kitri tidak hanya bangkit dari keterpurukan tapi juga berhasil mengadaptasi dan mengoptimalkan kehadiran digital mereka untuk mengembalikan kejayaan Lingsir Ndalu.
Berikut adalah beberapa strategi pemasaran yang mereka terapkan:
1. Eksplorasi Fitur TikTok: Bima dan Kitri tidak pernah takut untuk mencoba berbagai fitur yang ditawarkan oleh TikTok, termasuk video dan live streaming. Strategi dengan fokus pada live streaming menjadi titik balik penjualan yang melesat berkat interaksi yang dibangun secara langsung dengan pelanggan.
2. Program Afiliasi: Mengadakan program afiliasi menjadi langkah cerdik untuk memperluas jangkauan pasar. Hasilnya dapat terbilang berhasil di mana penjualan melonjak drastis, hal ini membuktikan efektivitas kolaborasi dengan produsen dan para afiliasi.
3. Konten yang Menghibur dan Edukatif: Dalam setiap sesi live streaming, Lingsir Ndalu selalu menyajikan konten yang tidak hanya informatif, tetapi juga menghibur, salah satu yang menarik adalah eksperimen mencuci daster batik untuk menunjukkan kualitas produk yang anti luntur.
"Kami merasa pelaku UMKM lain perlu punya motivasi yang kuat untuk berkecimpung dalam dunia bisnis fesyen, apalagi dengan fokus ke motif batik yang sudah dikenal luas oleh banyak masyarakat.
Nah, di tengah kompetisi pasar itulah, kami melihat TikTok sebagai platform dan juga ekosistem yang pas untuk berkreasi dan membuat strategi berjualan yang menyenangkan bagi target pelanggan kami, apalagi untuk produk asli Indonesia.
"Salah satunya, TikTok memberikan dukungan penuh terhadap penjual batik dengan kampanye Melokal dengan Batik yang sangat meningkatkan antusiasme pengguna TikTok yang menyukai produk batik," tutup Bima.
?Melalui kampanye #MelokalDenganBatik yang didukung melalui Shop | Tokopedia pada awal tahun 2024, Lingsir Ndalu Grosir berhasil meningkatkan penjualan mereka sebesar 2,7 kali lipat dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal ini dilakukan dengan mengoptimalkan strategi pemasarannya melalui peningkatan durasi siaran langsung mereka pada platform TikTok menjadi 15 jam per hari, meluncurkan berbagai produk baru yang disertai diskon spesial, hingga memasang iklan untuk menarik minat pengguna TikTok lebih banyak.
Dalam periode kampanye ini, Lingsir Ndalu juga difasilitasi langsung oleh Shop | Tokopedia untuk dapat berkolaborasi dengan berbagai kreator TikTok dalam mempromosikan produknya.
Kisah Lingsir Ndalu Grosir bukan hanya tentang sebuah usaha bangkit dari kegagalan tapi juga bagaimana cara mengoptimalkan teknologi digital untuk menciptakan peluang baru dalam fesyen lokal.
Ini adalah bukti bahwa dengan strategi yang tepat dan eksekusi yang konsisten, setiap usaha tidak peduli seberapa kecil dapat mencapai kesuksesan di platform digital.(ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean