jpnn.com - PEKALONGAN - Calon presiden bernomor urut 3 Ganjar Pranowo menerima keluhan dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) batik Pekalongan soal kebijakan impor.
Ganjar mendengarkan keluh kesah itu saat bertemu dengan ribuan pelaku UMKM batik di kediaman KH Amin Faizun, seorang tokoh agama di Pekalongan, Selasa (16/1).
BACA JUGA: Pengakuan Pengusaha Batik: Orderan Ramai saat Ganjar Hadiri Pameran
Para pelaku batik kesulitan menangkis gempuran batik impor.
Mereka berharap impor batik terutama dari China bisa dibatasi ketika nanti Ganjar jadi presiden.
BACA JUGA: Ganjar Beli Batik Motif Wahyu Temurun, Agus Samiyono: Sudah Pas Banget, Iki Tetenger Gusti
“Tolong, Pak. Banyaknya batik impor membuat industri batik dalam negeri kewalahan. Kami sulit bersaing, karena harga batik impor itu murah sekali," kata Abdurrahman, Ketua Paguyuban Batik IBC Pekalongan.
Dia berharap Ganjar mengevaluasi kebijakan impor batik. Sebab menurutnya, banyak pengusaha batik dalam negeri dan potensinya juga lebih baik dibanding batik luar negeri.
BACA JUGA: Mendag Malu Indonesia Masih Impor Batik
Menanggapi hal itu, Ganjar sepakat bahwa impor batik harus dibatasi melalui regulasi yang jelas. Sebab maraknya batik impor bisa membunuh industri batik dalam negeri.
"Yang mereka keluhkan munculnya batik dari Tiongkok, itu yang membuat harganya jatuh. Saya minta memang mesti dipertimbangkan betul, agar pembatasan impor batik dilakukan. Sebab kalau tidak, pelaku UMKM kewalahan," katanya.
Ganjar meminta seluruh paguyuban batik bersatu dan ikut merumuskan terkait kebijakan itu. Untuk sementara, Ganjar akan membantu berkomunikasi dengan pemetintah pusat terkait problem ini.
"Saya minta dikirimkan datanya, nanti saya bantu komunikasi dengan pemerintah pusat terkait hal ini," ujar Ganjar.
Tak hanya soal impor batik, dalam kesempatan itu Ganjar juga berdiskusi terkait banyak hal. Misalnya tentang pendampingan, kemudahan akses permodalan, hingga pemasaran dengan sistem digital.
"Sekarang banyak anak muda yang tertarik, maka akan kami dorong agar mereka bisa membuat batik makin mendunia dengan cara pemasaran digital. Kalau anak muda yang pegang, pasti desainnya lebih kekinian dan mereka bisa memasarkan ke seluruh penjuru dunia melalui digital," tutur Ganjar. (*/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan