Juragan Katering Rusia Akui Ikut Campur dalam Pemilu AS, Simak Pernyataanya

Kamis, 10 November 2022 – 04:29 WIB
Yevgeny Prigozhin (kiri), salah satu oligark Rusia yang dijatuhi sanksi oleh pemerintah Amerika Serikat karena kedekatanny dengan Presiden Vladimir Putin (tengah). Foto: Misha Japaridze/AP

jpnn.com, MOSKOW - Pengusaha Rusia dan orang dekat Presiden Vladimir Putin, Yevgeny Prigozhin mengakui bahwa dia telah ikut campur dalam pemilihan umum (pemilu) Amerika Serikat di masa lalu dan akan terus melakukannya di masa depan.

"Kami telah ikut campur (dalam pemilihan AS), kami ikut campur dan kami akan terus ikut campur. Dengan hati-hati, presisi, seperti membedah, dan dengan cara kami, sebagaimana telah kami pelajari," ujar dia melalui akun media sosial perusahaan katering Concord miliknya, Senin (7/11).

BACA JUGA: Rusia Jatuhkan Sanksi kepada 74 Produsen Senjata di 11 Negara

Ini adalah pertama kalinya seorang tokoh yang dicurigai oleh Washington blak-blakan mengenai perbuatannya.

Pernyataan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin itu diposting pada malam pemilihan paruh waktu AS sebagai tanggapan atas permintaan komentar dari situs berita Rusia.

BACA JUGA: Petinggi Dewan Keamanan Iran dan Rusia Bertemu, Ini yang Dibahas

"Dalam operasi presisi kami, kami mengangkat kedua ginjal dan hati sekaligus," kata Prigozhin. Dia tidak merinci maksud komentar samar tersebut.

Prigozhin, yang sering disebut sebagai "koki Putin" karena perusahaan kateringnya menjalankan operasi intelijen pesanan Kremlin, telah dituduh membiayai "troll farm" yang bertujuan untuk mempengaruhi politik AS.

BACA JUGA: Putin Sudah Kirim 50 Ribu Warga Sipil Rusia ke Medan Perang

Pada bulan Juli, Departemen Luar Negeri AS menawarkan hadiah hingga USD 10 juta untuk informasi tentang Prigozhin sehubungan dengan "campur tangan dalam pemilu AS". Dia telah terkena sanksi AS, Inggris dan Uni Eropa.

Prigozhin, yang menjalani sembilan tahun penjara di masa Soviet karena perampokan dan kejahatan lainnya sebelum terjun ke bisnis selama tahun 1990-an, telah lama tidak menonjolkan diri di depan umum. Namun tahun ini ia menjadi lebih blak-blakan, termasuk dengan mengkritik kinerja para jenderal Rusia di Ukraina.

Pada Oktober, setelah serangan balasan Ukraina yang sukses di wilayah Kharkiv, Prigozhin mengeluarkan pernyataan yang menyerukan agar komandan militer Rusia dilucuti dari medali mereka dan "dikirim ke garis depan tanpa alas kaki".

Pada September, ia mengaku mendirikan perusahaan tentara bayaran Wagner Group yang aktif di Suriah, Afrika, dan Ukraina. Prigozhin sebelumnya menggugat wartawan karena melaporkan bahwa dia terkait dengan Wagner.

Jumat lalu Wagner membuka pusat teknologi pertahanan di St Petersburg, langkah lebih lanjut oleh Prigozhin untuk menyoroti kredensial militernya. (reuters/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler