Juragan Kontrakan Tewas Dirampok

Selasa, 05 Februari 2013 – 10:31 WIB
CIREBON - Nasib malang dialami Sarniti (68) warga RT 04 RW 13, Kampung Kertasemboja, Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Wanita paruh baya itu ditemukan tewas di kebun miliknya, Senin (4/1) sekitar pukul 06.30.

Dengan posisi telungkup dan mengalami luka akibat benturan benda tumpul,  sejumlah perhiasan yang dikenakan Sarniti pun raib. Tidak ada saksi mata dalam kejadian itu, namun polisi masih melakukan penyelidikan dengan mengirim mayat korban ke RS Losarang, untuk dilakukan otopsi.

Ditemui di sekitar lokasi kejadian, Yayah (42), yang juga keponakan korban mengatakan, pagi itu sekitar pukul 05.30, dirinya tengah melakukan aktivitas di belakang rumahnya.  Biasanya di jam itu, Sarniti tiba di kontrakan yang berhadapan dengan rumah Yayah. Kontrakan itu juga memiliki kebun yang luas sebagai tempat pembuangan sampah. Selain itu, sejumlah hewan ternak juga dipelihara Sarniti. Biasanya, kedatangan Sarniti ke kontrakan untuk memberi makan hewan ternaknya. Namun, karena Yayah belum sempat membuka pintu, dia tidak memperhatikan Sarniti datang.

"Uwa saya kan tinggalnya di Kampung Karangwangun, Gang Buntu. Karena ada kontrakan dan punya ternak, tiap pagi dan siang suka datang untuk memberi makan ternak," kata Yayah.

Sekitar pukul 06.30, lanjut Yayah, Kadira (24) tukang sampah, masuk ke kebun Sarniti untuk mengambil gerobak. Tidak tahunya, Kadira malah lari dan teriak, lalu memberitahukan warga lain, jika ada orang yang telungkup di bawah pohon mangga di kebun milik Sarniti. "Setiap pagi juga tukang sampah biasa masuk ke kebun, untuk ambil gerobak. Nggak lama, dia masuk, malah lari dan teriak katanya ada orang yang tengkurep," papar Yayah.

Tentu saja, mendengar kabar itu, warga pun langsung mengecek ke dalam. Diketahui jika Sarniti telah tewas dengan kepala bocor dan posisi telengkup. Warga pun segera melapor dan menunggu kedatangan polisi.

Ditanya apakah ada barang milik Sarniti yang hilang, Yayah membenarkan. Berdasarkan kebiasaan Sarniti yang diketahui Yayah, korban kerap mengenakan perhiasan berlebihan. Baik berupa kalung, gelang maupun cincin. Namun, saat Sarniti ditemukan tewas, perhiasan itu tidak nampak.

"Gelang yang dipakai Uwa ada banyak, sekitar 10 buah. Belum lagi pakai kalung sampai 3. Kalau tidak salah, jumlahnya sekitar puluhan gramlah. Tadi saya nggak liat perhiasan itu, di lengan Uwa ada kaya paksaan gelang itu," tuturnya.

Saat itu, Yayah dan beberapa warga lain mencurigai orang berinisial R (36), warga Buntet, Astanajapura, Kabupaten Cirebon yang menyewa kamar di kontrakan milik Sarniti. Menurut Yayah, R dan istrinya baru mengontrak selama satu minggu. Namun, Yayah curiga lantaran R jarang bersosialisasi dengan warga lain. Ditambah, saat kejadian, R dan istrinya tidak ada di kontrakan.

"Baru satu minggu mereka tinggal di sini, tapi ya itu mereka jarang bersosialisasi. Ngeliat mukanya aja saya belum pernah liat jelas, karena R selalu pakai helm," tutur Yayah.

Didampingi warga setempat, wartawan koran ini meninjau lokasi penemuan mayat. Tetesan darah berada di dua titik. Selain di bawah pohon mangga, tetesan darah juga ada di tikungan yang terletak 2 meter sebelum mayat ditemukan. Kemungkinan besar, korban sempat diseret pelaku hingga sampai di bawah pohon mangga.
Kepolisian Sektor Cirebon Selatan Timur dan Tim Inafis Mapolres Cirebon Kota yang menerima kabar, langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP. Polisi pun membentangkan police line di dekat penemuan mayat dan langsung membawanya ke RS Losarang untuk diotopsi.

Dikonfirmasi, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Dani Kustoni SH SIK MHum, melalui Kasat Reskrim AKP Dony Satria Wicaksono membenarkan adanya penemuan mayat yang diduga dirampok. "Korban mengalami luka di kepala bagian belakang dan pelipis. Diduga akibat dipukul menggunakan benda tumpul. Sejumlah perhiasan yang dikenakan korban juga tidak ada. Kami sudah membawa jenazah korban ke RS Losarang untuk dilakukan otopsi, hasilnya seperti apa nanti menunggu hasil dari sana," kata Dony.

Namun, Dony menepis kecurigaan warga yang mengarah pada R. Menurutnya, polisi yang mendapat keterangan demikian, langsung mengamankan R ke kantor polisi.

"Dia sekarang tengah diperiksa. Dugaan awal memang kepada R, namun alibi R juga kuat. Dia mengaku sekitar pukul 07.00 berada di Buntet dan itu diperkuat oleh saksi yang melihat dia di Buntet untuk menukar mobil," ungkap Dony kemarin, sekitar pukul 15.00. (atn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gara-gara SMS, Siswi SMP Disetubuhi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler