JAKARTA—Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengungkapkan, keputusan pemerintah untuk mewajibkan para mahasiswa S1 untuk membuat jurnal ilmiah guna melatih mahasiswa bertanggung jawab atas apa yang dibuatnya.
Dengan adanya jurnal ilmiah itu, lanjut Nuh, pihaknya juga bertujuan ingin melatih orang untuk berpikir sistematis dan mengembangkan metodelogi dalam menyelesaikan persoalan serta menunjukkan hasil yang telah dikerjakan semuanya.
“Oleh karena itu, dengan adanya tulisan mahasiswa itulah sang mahasiswa harus berhati-hati. Artinya, dia harus dilatih untuk bertanggung jawab, termasuk juga pembimbingnya,” ungkap Nuh di Jakarta, Kamis (16/2).
Mantan Rektor ITS ini menambahkan, jurnal ilmiah ini ke depannya juga akan dijadikan suatu tradisi dalam pendidikan di jenjang perguruan tinggi. Maka dari itu, penetapan jurnal ilmiah ini harus masuk di dalam sistem pendidikan.
“Kita ingin membangun baik dosen atau mahasiswa masuk dalam wilayah akademik dan budaya ilmiah itu. Dengan syarat menulis itu, maka dosennya dituntut untuk membimbing. Mereka akan mejadi teman. Sehingga keduanya bisa sama-sama meningkatkan mutu dan kualitasnya masing-masing,” paparnya.
Lebih jauh Nuh menambahkan, pihaknya juga tidak ambil pusing dengan banyaknya anggapan public bahwa penetapan jurnal ilmiah ini dinilai tidak logis dan tidak realistis. “Jurnal ilmiah itu kan isinya apa yang mahasiswa ketahui, lalu dituliskan. Masa sekolah di perguruan tinggi selama 4 tahun tidak dapat ilmu apa-apa? Toh juga bukan 100 halaman, hanya 1 sampai 4 halaman saja. Jadi, intinya itu ada kemauan dari mahasiswa itu sendiri atau tidak? Karena kemauan dengan tidak bisa itu berbeda,” tukasnya.(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunakan Mekanisme Baru, BOS Tetap Bocor
Redaktur : Tim Redaksi