Seorang jurnalis dilarang masuk ke gedung parlemen federal karena mengenakan kaos bertuliskan slogan yang dianggap tidak sopan. 

Ketenangan di gedung parlemen federal Canberra hari ini sedikit terusik oleh insiden pelanggaran hak yang terjadi tepat di gedung yang dianggap sebagai rumah dari demokrasi di Australia.

BACA JUGA: Komunitas Muslim di Darwin Bahas Pelecehan Terhadap Wanita Berjilbab

Insiden ini berawal ketika dua jurnalis yang biasa meliput di Gedung Parlemen Federal dari surat kabar The West Australian mengenakan kostum olahraga mereka dan bersiap untuk melakukan olahraga lari yang biasa mereka lakukan di seputaran kawasan gedung parlemen itu.

Kedua jurnalis tersebut Nick Butterly dan Andrew Tillett, kecil kemungkinan mendapatkan penghargaan atas ketahanan tubuh mereka maupun gaya busana olahraga mereka.

BACA JUGA: Baru 6 Supir Taksi di Melbourne yang Berhasil Lulus Tes

Namun Butterly menggunakan kaos yang bertuliskan judul headline terkenal dari artikel yang pernah diterbitkan oleh tabloid Amerika,  New York Post, berbunyi "Headless body in topless bar".

Setelah selesai berolahraga, kedua jurnalis yang memegang kartu pas untuk berniat masuk ke gedung parlemen namun langkah mereka terhenti di pintu masuk utama gedung parlemen setelah melewati alat detektor logam.

BACA JUGA: Sisi Gelap Pilar Penciptaan Tertangkap Kamera

Butterly mengatakan seorang petugas keamanan wanita menghentikan langkah saya dan mengatakan hendak memeriksa kaos yang dikenakannya.

"Petugas itu mengatakan 'maaf Pak, tampaknya Anda harus membuka kaos yang Anda kenakan, karena itu tidak sopan!"," kata Butterly.

Menanggapi komentar petugas keamanan tadi Butterly hanya tertawa karena dianggapnya bercanda, namun petugas keamanan itu kemudian memintanya berdiri disudut dan mengatakan dirinya tidak bisa masuk ke gedung parlemen jika tetap berkeras mengenakan kaos itu.

Butterly kemudian menjelaskan kalau tulisan di kaosnya itu merupakan judul headline tabloid terkenal dan mereka adalah wartawan surat kabar yang biasa melakukan peliputan di gedung parlemen.

Namun petugas keamanan perempuan itu tidak  menaggapinya dan bersikukuh kalau tulisan yang ada dikaosnya bagi sebagian orang dianggap tidak sopan dan menyinggung perasaan. Jadi dia tetap meminta jurnalis itu mengganti kaosnya atau tetap mengenakannya dengan dibalik bagian luar didalam dan kemudian menggantinya.

Seorang petugas keamanan yang lain datang melerai insiden ini dan menyarankan agar kedua jurnalis itu dibolehkan masuk untuk menganti kaosnya. 

Meski petugas keamanan perempuan itu tampak ragu namun kedua jurnalis itu akhirnya diizinkan masuk.

ABC telah meminta penjelasan dari Departemen Layanan Parlemen mengenai aturan terkait tulisan di kaos dan siapa yang bisa menentukan tulisan itu tidak sopan atau tidak. Namun permintaan ini belum mendapatkan respon.

BACA ARTIKEL LAINNYA... PM Tony Abbott Kembali Bermohon Kemurahan Hati Jokowi

Berita Terkait