Jurnalis Senior David Frost Tutup Usia

Minggu, 01 September 2013 – 21:27 WIB

jpnn.com - LONDON - David Frost, wartawan dan penyiar kawakan asal Inggris telah tutup usia. Jurnalis yang kondang berkat wawancaranya dengan mantan Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon ini meninggal akibat serangan jantung.

Frost meninggal Sabtu (31/8) di atas kapal pesiar Queen Elizabeth yang menuju ke Mediterania. Pihak keluarga menyebutkan bahwa Frost diagendakan untuk menjadi pembicara dalam sebuah acara di kapal tersebut.

BACA JUGA: Sweater Zaman Batu Ditemukan dari Lelehan Salju

Frost yang wafat pada usia 74 tahun terkenal dengan keramahannya dan gaya wawancaranya yang tajam. Ia tercatat pernah mewawancarai sejumlah tokoh kenamaan secara eksklusif.

Pria jebolan Universitas Cambridge ini tercatat sebagai satu-satunya jurnalis yang pernah mewawancarai 8 Perdana Menteri Inggris selama periode 1964-2010. Ia juga pernah mewawancarai 7 Presiden Amerika Serikat selama periode 1969-2008. Selain itu ia pernah mewawancarai petinju Muhammad Ali dan sutradara film Clint Eastwood.

BACA JUGA: Mandela Jalani Perawatan di Rumah

Tiga tahun setelah skandal Watergate yang mengguncang Amerika, Frost berhasil mewawancarai Presiden Nixon. Sesi wawancara yang fenomenal ini telah diadaptasi menjadi film berjudul Frost/Nixon.

Karir Frost dimulai pada awal 1960 dengan menjadi presenter program berita "The Week That Was" di stasiun televisi BBC. Selanjutnya, ia membawakan program bertajuk "The Frost Report" dan "Breakfast with Frost" di stasiun televisi yang sama.

BACA JUGA: Dituding Perkosa Remaja, Guru Spiritual India Ditahan

Program "Breakfast with Frost" berjalan selama 12 tahun hingga tahun 2005. Terakhir, Frost diketahui bekerja untuk Al Jazeera International.

Perdana Menteri Inggris, David Cameron turut berduka atas meninggalnya Frost. Lewat akun Twitter pribadinya, Cameron mengenang Frost sebagai pria luar biasa dengan pesona, bakat, intelegensi dan kehangatan.

"Wawancara dengan Nixon adalah salah satu momen hebat dalam dunia penyiaran, tapi masih banyak wawancara brilian lainnya. Dia bisa menjadi seorang teman sekaligus pewawancara yang menakutkan," ucap Cameron. (BBC/AP/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisa Ubah Kebijakan Ketentaraan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler