Jurus CT Semangati Pelaku Bisnis Media Online SMSI

Kamis, 26 Juli 2018 – 14:31 WIB
Mantan Menko Perekonomian Chairul Tanjung (kanan) bersama Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Auri Jaya pada acara Rakernas III SMSI di Jakarta, Rabu (25/7). Foto: SMSI for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Bos CT Corp Chairul Tanjung menyemangati para pelaku bisnis media online yang tergabung dalam Serikat Media Siber Indonesia (SMSI). Ketua Dewan Penasihat SMSI itu juga berbagi kiat menjalankan media online.

“Saya diminta cerita sedikit tentang bagaimana membuat media siber agar berkembang dan sukses,” ujar CT saat menyampaikan sambutan pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III SMSI di Sari PAcific Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (25/7) malam.

BACA JUGA: Prediksi Pak CT soal Efek Disrupsi dan Revolusi Industri 4.0

Menurut CT, membicarakan media online saat ini berarti membahas tiga hal penting. Yakni konvergensi media, evolusi media sosial dan personalisasi konten.

Mengenai konvergensi media, CT mengatakan bahwa saat ini belanja iklan untuk media digital terus meningkat. Bahkan di Inggris, katanya, belanja iklan untuk media digital sudah melampaui televisi.

BACA JUGA: SMSI Gelar Rakernas, Ini Harapan Menkominfo

“Di Amerika diramalkan sebentar lagi akan cross over (pindah silang, red). Di Indonesia belum karena (iklan) televisi masih lebih besar dari digital,” tuturnya di acara yang dihadiri sekitar 70 perwakilan media online daerah yang tergabung dalam SMS itu.

Hanya saja, kata CT, kini angka belanja iklan di televisi sudah stuck. Adapun iklan digital sekarang terus mengalami kenaikan.

BACA JUGA: SMSI Desak Polri Seriusi Kasus Kematian Wartawan di Kalsel

“Saya mau bilang bisnis yang Anda geluti ini adalah bisnis yang tepat,” ujar bos Transcorp itu.

CT menuturkan, frekuensi warga yang menonton televisi makin berkurang. Sedangkan frekuensi untuk melihat medsos terus bertambah.

“Orang hampir rata-rata sembilan jam terkoneksi internet. Bangun tidur pasti yang dipegang handphone,” katanya.

Nasib bisnis radio pun tak lebih baik ketimbang televisi. Sedangkan bisnis koran, kata CT, kondisinya lebih buruk.

“Ini keniscayaan yang tak bisa dilawan dan media-media tadisonal pelan-pelan akan habis dan hilang. Akan ada konsolidasi dan konvergensi,” katanya.

Sedangkan mengenai evolusi media sosial, sambung CT, perkembangannya makin beragam. Sebab, kini ada social network, social ad, social news dan tak lama lagi social commerce.

Sedangkan untuk personalisasi konten, kata CT, ada kaitannya dengan big data perilaku netizen. Personalisasi konten berarti netizen akan dijejali berbagai informasi yang diminatinya.

“Media digital bisa tahu kebiasaan orang. Ada algoritma yang memprediksi dengan akurasi 99,9 persen,” papar bos detik.com itu.

CT menambahkan, kompetisi saat ini memang sangat ketat. Karena itu setiap pelaku bisnis mau tak mau harus berupaya keras untuk menjadi nomor satu, atau setidaknya di peringkat kedua.

Menjadi nomor wahid di bisnis media online berarti bisa menguasai 70 persen pasar. Sedangkan yang di posisi kedua menguasai 20 persen pasar.

“Sisanya yang sepuluh persen dibagi-bagi sebegitu banyaknya,” kata CT di acara yang dihadiri juga oleh Menkominfo Rudiantara itu.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Chairul Tanjung Bakal Hadiri Rakernas III SMSI


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler