Jurus Gigolo Asli Tak Laku di Bali

Senin, 17 Mei 2010 – 06:58 WIB
Gerbang di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali. Foto: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

jpnn.com - PARA anak pantai itu menolak keras jika disebut gigoloPadahal, berhubungan seks dengan turis asing wanita bukan hal asing bagi mereka

BACA JUGA: Film Cowboys in Paradise Gelap

Lantas, apa bedanya dengan gigolo?

Masyarakat awam mendefinisikan gigolo sering seperti ini: seorang laki-laki panggilan yang dibayar untuk memuaskan kebutuhan seksual wanita yang telah membayarnya

Jika merujuk definisi tersebut, rasanya sulit menemukan gigolo di kawasan Kuta yang disebut-sebut sebagai sarang gigolo. 
  
Hasan (nama samaran), seorang anak pantai, menceritakan bahwa pada 2006, dirinya berteman dengan anak pantai asal Surabaya

BACA JUGA: Cowboy Merasa Diperdaya

Sebut saja namanya Didik.  Hasan mengisahkan, sebelum datang ke Bali, Didik adalah seorang gigolo profesional di Surabaya
"Dia ngomong ke saya, markasnya sebuah hotel melati di Surabaya," katanya saat ditemui di pantai, depan Pub Kamasutra, Jalan Kuta
  
Kepada Hasan, Didik menuturkan bahwa dirinya datang ke Bali karena mendengar cerita bahwa menjadi gigolo di Pulau Dewata itu menggiurkanSelain bisa menjerat cewek-cewek asing, bayaran yang diterima juga lebih besar
  
Namun, setelah pindah ke Kuta, kenyataan berbeda dengan apa yang dibayangkan DidikDidik mengira bahwa cara main gigolo di Surabaya dan Kuta samaYakni tinggal nongkrong,  lalu dengan sendirinya didatangi atau ditelepon pelanggan, lalu menuju hotel untuk "eksekusi?, selesai, dan dibayar
  
"Yang membuat saya tertawa, jurus-jurus dia (Didik) menggaet mangsa yang selalu jitu diterapkan di Surabaya  ternyata tidak laku di sini," papar Hasan"Yang HP-nya dibalik lah, koreknya diberdirikan di sebelah rokoknya lah, koreknya diketok-ketokkan meja lahJurus-jurus itu tidak bisa diterapkan di sini," ucap pria asal Jember ituKarena semua jurusnya tidak mempan, Didik akhirnya ikut arus, dengan menjadi anak pantai. 
  
Hasan mengatakan, sangat sulit menemui gigolo "asli" seperti Didik di KutaRata-rata mainnya dengan pendekatan personal yang biasa diterapkan anak-anak pantai"Tapi, saya yakin adaCuma nggak pernah ketahuanKan biasanya terselubung," ucap pria 31 tahun itu
  
Bahkan, saat Jawa Pos menyusuri beberapa tempat hiburan malam ternama di kawasan Kuta, yang banyak terlihat adalah anak pantai yang sedang menghabiskan waktunya di sanaTidak terlihat bahwa mereka sedang melakukan transaksi seksualKebanyakan mereka minum hingga mabuk dan berjoget bareng bersama para turis yang pada siang sebelumnya berkencan denganya"Ya gini kebiasaan kamiPagi sampai sore di pantaiMalam dugemItu pun kalau punya uang dan kalau ada tamu," ucap Hasan yang ikut berkunjung di tempat dugem ternama itu.
  
Malah yang terlihat mencolok adalah para penjaja seks perempuan yang memburu turis asing laki-lakiBerdandan menor dengan pakaian serba minim, mereka bergerombol duduk di dekat pintu masuk pub tersebutPerempuan dengan wajah pas-pasan itu sesekali berjoget, lalu mendatangi pria incaranTarget mereka biasanya bule-bule pria yang sudah berumur"Kalau perempuan lebih terlihat kan," katanya sambil senyum
  
Selain Kuta, ada beberapa kawasan lain yang juga banyak ditongkrongi para anak pantaiSebut saja Ubud, Sanur, Nusa Dua, Pantai Dream Land, dan Singaraja
 
"Kalau Kuta sama Dream Land kan cocoknya untuk surfingTapi, Sanur, Nusa Dua, cocoknya untuk water sportKayak perayu layar, ski air, banana boatPara anak pantai di tempat-tempat itu juga berbeda," kata seorang anak pantai asal Sanur yang ditemui di Terminal Ubung, Bali, sebut saja namanya Made
  
Pria yang memiliki sebuah kafe ternama di Sanur itu lalu menceritakan panjang lebar kehidupan para anak pantai di sekitar kawasan ituMade juga tidak terima saat para anak pantai itu disebut sebagai gigoloDia lebih sreg dijuluki playboyMenurut Made, amat jarang playboy di Sanur yang menghabiskan waktunya di pantaiMereka lebih suka mencari mangsa di kafe-kafe yang tersebar di Sanur
  
Seperti diketahui, kondisi Pantai Sanur sedikit berbeda dengan KutaPantai yang lebih dikenal dengan keindahan sunrise-nya ini lebih sepi dan tenang daripada kawasan Kuta dan sekitarnyaKarakter turisnya pun juga berbedaYang datang lebih banyak turis Eropa yang umurnya sudah dewasa"Di Sanur mereka cari ketenangan," ucapnya
  
Namun, jangan salah, di pantai sebelah timur Kuta itu tamunya dikenal lebih "berkantong tebal?Salah satu kegemaran mereka menikmati suasana kafe-kafe yang menyuguhkan musik live aliran kalemKarena itu, playboy di  Sanur menyesuaikan diri dengan kondisi ituMeski siang menjadi anak pantai, ketika malam tiba mereka menjelma dengan dandanan yang lebih elegan.  Sebab, yang incaran mereka adalah bule wanita kesepian di kafe-kafe itu.
  
"Tampang mereka sangar-sangar,   berkulit hitamTapi, mereka lebih suka memakai kemeja rapi dan nongkrong di kafe," ucap pria yang mewanti-wanti namanya tidak dikorankan ituDi tempat itulah mereka mencari mangsaTapi,  tetap saja Made menolak ketika ditanya apakah anak pantai di Sanur hanya mencari uang lewat seksDirinya juga bersikeras bahwa yang dilakukan playboy Sanur sama dengan yang di KutaCuma caranya saja yang berbeda
  
Dia menerangkan, kini target utama playboy Sanur adalah bule-bule RusiaSebab, kini makin banyak turis Rusia yang datang ke sanaSelain itu, orang Rusia, kata Made, lebih kaya dan lebih mudah mengeluarkan uang.Karena itu, kini yang menjadi trend adalah para playboy Sanur merayu si Rusia agar mau berinvestasi di Kuta(kuh/c1/kum)

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler