jpnn.com, GARUT - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menepis tuduhan yang menyebutnya melanggar aturan kampanye saat menghadiri acara Hari Lahir ke-93 Nahdlatul Ulama (NU) dan Muslimat di Garut, Sabtu (12/2). Perayaan harlah itu dibarengi aksi deklarasi dukungan bagi duet Joko Widodo - KH Ma'ruf Amin oleh relawan Jokowi Garut (Jogar).
Kang Emil - panggilan akrab Ridwan Kamil- mengatakan, kehadirannya pada acara Harlah NU di Garut dan deklarasi dukungan Jogar merupakan hal berbeda. Mantan wali kota Bandung itu menegaskan, dirinya hadir di acara Harlah NU dan Muslimat tanpa menyampaikan ajakan memilih Jokowi - Ma’ruf.
BACA JUGA: Maruf Amin Target Menang 70 Persen di Jabar, Kang Emil: No Comment
"Saya klarifikasi kegiatan itu kan terbagi dua. Satu harlah NU, kedua ada deklarasi. Itu di panggungnya jelas, ada nomornya, berarti memang acara itu dari awal adalah acara deklarasi. Saya juga tidak pidato di acara yang pertama (harlah NU)," kata Kang Emil usai menemui KH Ma'ruf Amin di Jalan Situbondo, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).
Emil mengatakan, dirinya saat hadir di acara Jogar diperkenalkan sebagai tokoh Jawa Barat. Namun, gubernur berlatar belakang arsitek itu menyadari bahwa apa pun ucapan dan tindakan di tahun politik memang ada konsekuensinya.
BACA JUGA: Jokowi Minta Pemda Segera Selesaikan Masalah Stunting
"Hari ini saya paham apa pun yang dilakukan, ya mungkin orang iseng-iseng saja bikin tafsir kemudian dilaporkan ke Bawaslu. Saya kira itu risiko," ucapnya.
Sebelumnya Tim Advokat Indonesia Bergerak (TAIB) melaporkan Emil ke Bawaslu terkait dugaan kampanye di luar jadwal. TAIB menganggap Emil melakukan tindakan seperti Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif yang menjadi tersangka lantaran berkampanye di luar jadwal.(tan/jpnn)
BACA JUGA: Daftar Blunder Tanda Kekalahan Jokowi Versi Fadli Zon
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambil Melepas Rindu, Kang Emil Doakan Ikhtiar Kiai Maruf Amin Terkabul
Redaktur : Tim Redaksi