Jusuf Kalla Ingin Setop Impor Mobil Mewah, Ini Reaksi Lexus

Selasa, 07 Agustus 2018 – 19:41 WIB
Peluncuran Lexus UX di GIIAS 2018. (Foto: ridha/JPNN)

jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Beberapa waktu lalu, Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat mengusulkan agar Indonesia menghentikan impor mobil mewah seperti Ferrari dan Lamborghini serta mobil lain berkapasitas mesin di atas 3.000 cc.

Menanggapi hal itu, General Manajer Lexus Indonesia Adrian Tirtajaja mengatakan tidak ada masalah jika pemerintah menghentikan impor mobil mewah demi mengurangi defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan.

BACA JUGA: Menurut Hatta, Inilah Tokoh Sekaliber JK

"Kami mengikuti pemerintah saja jika ingin setop impor mobil mewah. Karena kalau dari mobil Lexus yang di atas 3.000 cc itu sangat kecil dan tidak banyak hanya 10 persen saja," ujar Adrian di ICE BSD, Tangerang Selatan.

Menurut Adrian, namanya pemerintah jika mendekati pemilu memang sering membuat kebijakan populis. Tapi jika dihitung pakai kalkulator trade deficit impor mobil mewah tidak banyak sebenarnya di Indonesia.

BACA JUGA: Wow! Investasi Booth Lexus Indonesia Jutaan Dolar

Padahal kalau dilihat dari tata ekonomi, lanjut Adrian, nomer satu itu dari bahan bakar dan kedua dari gandum yang justru bukan dari mobil mewah.

"Tapi yang namanya kebijakan populer wajar-wajar saja jadi kalau kami tergantung pemerintah saja maunya seperti apa. Jadi kami sendiri kalau mau naikin mobil ya terserah pemeritah saja, kalau misalkan naik tinggal dibayar saja," tegasnya

BACA JUGA: SPG Lexus Tampilkan Koreo Megah Budaya Indonesia

Tetapi sebenarnya, justru yang berbahaya bagi orang yang mau investasi, mereka akan bingung jika kebijakan pemerintah Indonesia selalu berubah. Misalnya, ada seseorang yang mau investasi dengan pilihan negara seperti Indonesia, Vietnam atau Thailand. Ya pasti mereka akan pilih Thailand karena pemerintah Thailand itu sangat stabil, makanya banyak sebagian penguasaha pada pindah ke sana.

"Menurut saya mari sama-sama kita coba mereview yang benar secara objektif. Lihatnya juga jangka panjang jangan sampai gara-gara pemerintah mau populer, tapi pada akhirnya harus mengorbankan kepentingan orang banyak," imbuhnya. (mg9/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... GIIAS 2018: Harga Lexus ES Baru Provokatif


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler