jpnn.com, JAKARTA - Ketua Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo - Sandi, M Taufik mempertanyakan kebijakan sejumlah media massa yang terkesan tidak memberitakan secara proporsional pelaksanaan Reuni 212 di Monas, Jakarta, Minggu (2/12) kemarin.
Taufik merasa heran, karena ada jutaan umat yang hadir. Namun tidak menjadi sesuatu yang menarik buat sejumlah media.
BACA JUGA: Reuni 212 Ajang Mempertebal Iman, Anies Malah Sibuk Pamer
“Saya prihatin, apa betul pendapat orang mengatakan media dikendalikan oleh pemilik,” ujar Taufik di sela-sela diskusi bertajuk ‘Karut-Marut Komunikasi Kebijakan Jokowi: Konsistensi, Inkonsistensi dan Ambivalensi' yang digelar Seknas Prabowo-Sandi di Jakarta, Selasa (4/12).
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta ini kemudian menyindir salah satu media massa yang malah mengangkat isu sampah plastik sebagai berita utama.
BACA JUGA: Jokowi Galau Akibat Reuni 212?
“Jutaan orang hadir, (tapi isunya) kalah dengan sampah plastik. Saya kira ini enggak fair. Kalau kubu sebelah (kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin, red) yang bikin acara, sepuluh ribu orang yang hadir juga diberitakan,” ucapnya.
Taufik menegaskan Reuni 212 murni gerakan umat. Kubu pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno tidak terlibat sebagai panitia. Demikian juga dengan Prabowo, hadir hanya sebagai undangan.
BACA JUGA: Cucu Pendiri NU Anggap Reuni 212 Cerminan Semangat Persatuan
"Kalau ada yel-yel (Prabowo presiden 2019) ya wajar, karena yang hadir sekian banyak orang. Tapi kan Bawaslu juga bilang itu enggak ada unsur kampanye. Pak Prabowo juga bilang itu bukan kampanye,” pungkas Taufik.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fraksi PDIP Bantah Anies soal Reuni 212 Menggerakkan Ekonomi
Redaktur : Tim Redaksi