jpnn.com, LYON - Gol semata wayang gelandang Lyon Lucas Tousart membuat Si Nyonya Tua Juventus pulang dengan kepala tertunduk. Lyon menang 1-0 Lyon dari Juventus dalam leg pertama 16 Besar Liga Champions Groupama, Kamis (27/2) dini hari WIB.
Kemenangan tipis ini memang belum membuat Lyon nyaman, karena mereka akan memainkan pertandingan leg kedua di Stadion Juventus, Turin, 18 Maret mendatang.
BACA JUGA: Lyon Bakal Menghadapi Juventus, Bukan Melawan Virus Corona
Namun, bagi Lyon, kemenangan tersebut layak dituliskan dalam buku sejarah, sebab inilah pertama kalinya Lyon menang atas Juve.
Juventus menggebrak sejak awal. Cristiano Ronaldo merangsek masuk kotak penalti dan mengirimkan umpan silang melewati Lucas Tousart dan kiper Anthony Lopes namun bola tidak dapat dijangkau Juan Cuadrado.
BACA JUGA: Real Madrid Hancur
Peluang berbahaya pertama justru menjadi milik Lyon pada menit ke-21. Tendangan sudut Houssem Aouar diteruskan sundulan Karl Toko Ekambi untuk membentur tiang gawang Juventus.
Ronaldo yang bermain melebar kembali mengirimkan umpan silang bagus ke depan gawang tuan rumah, namun lagi-lagi tidak ada rekan setimnya yang mampu menjangkau bola.
BACA JUGA: Busquets dan Vidal Keluar, Messi dan Griezmann Jangan Nakal
Tanpa diduga Lyon justru mampu unggul pada menit ke-31. Aouar bergerak cepat di sisi kiri setelah menerima bola lemparan ke dalam, ia menusuk masuk kotak penalti Juventus sebelum mengirimkan umpan silang mendatar untuk disambar Tousart.
Saat sedang berusaha mengejar ketertinggalan, kepala bek Juve Matthis de Ligt terlihat berlumuran darah akibat tidak sengaja terinjak rekan setimnya Alex Sandro. Saat De Ligt mendapat perawatan, Lyon tidak mampu memanfaatkan keunggulan jumlah pemain sampai bek asal Belanda itu kembali untuk melanjutkan permainan.
Setelah umpan-umpan silangnya gagal berbuah gol, Ronaldo kemudian berusaha melepaskan sepakan setelah merangsek dari kiri, namun bola masih mengarah ke sisi kanan luar gawang Lyon.
Menjelang turun minum, Ekambi masih sempat dua kali mengancam gawang tim tamu. Tetapi kedua sepakan yang dilepaskannya masih belum mengarah ke sasaran.
Pada babak kedua Juventus tampil lebih menyerang. Ronaldo beberapa kali melakukan dribel dan cut off andalannya, tetapi bintang Portugal itu kesulitan mengembangkan permainan karena ditempel ketat bek Lyon.
Juve baru mendapatkan peluang menjelang menit ke-69, saat Alex Sandro bergerak dari kiri dan mengirimkan umpan silang, untuk diteruskan sepakan melebar Dybala.
Pemain Argentina itu kembali mendapat peluang melalui sepakan "first time" dari luar kotak penalti, kali ini sepakannya melambung ke atas mistar gawang.
Lyon bermain lebih dalam, sedangkan pelatih Juve Maurizio Sarri mencoba menajamkan lini serangnya dengan memasukkan dua gelandang serang yakn Federico Bernardeschi dan Aaron Ramsey.
Juve lagi-lagi memiliki peluang namun lagi-lagi gagal mengarahkan tembakan ke gawang, saat Danilo mengirimkan umpan yang diteruskan dengan sepakan melambung Gonzalo Higuain.
Dengan berbagai kejadian yang ada di lapangan, wasit memberikan tambahan waktu selama lima menit. Namun, Juve tidak juga mampu menyamakan kedudukan sampai peluit panjang berbunyi.
"Di babak pertama bola beredar terlalu lambat. Babak kedua jauh lebih baik tetapi di Liga Champions itu tidak cukup. Saya tidak tahu mengapa saya tidak berhasil membiarkan pemain saya mengerti bahwa bola harus bergulir lebih cepat. Semuanya dimulai dari sana. Kemarin dalam pelatihan itu bisa mereka lakukan," kata pelatih Juventus Sarri, Maurizio Sarri kepada Sky Sport Italia.
"Saya terus memberi tahu mereka, tetapi akhir-akhir ini kami melakukan banyak hal kebalikan dari yang kami lakukan saat latihan," sesal Sarri. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek