jpnn.com, PALEMBANG - Sebanyak 1.230 orang dari 2.475 kasus positif COVID-19 di Sumatera Selatan telah dinyatakan sembuh meski tren penambahanya cenderung menurun karena kasus-kasus positif baru periode harian bertambah lebih banyak.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Sumsel, Yusri, Kamis, mengatakan terdapat delapan kasus sembuh pada pada hari ini dan semuanya berasal dari Kota Palembang.
BACA JUGA: Pertambahan Positif Covid-19 Masih Tinggi, Presiden: Ini Lampu Merah
"Kasus-kasus di Sumsel sembuh dalam jangka waktu yang variatif, tapi rata-rata jika kasusnya Orang Tanpa Gejala (OTG) butuh dua hingga tiga minggu," ujarnya.
Sedangkan jika kasusnya mengalami gejala atau PDP maka membutuhkan waktu penyembuhan hingga satu bulan, juga tergantung pada penyakit lain yang mungkin dialami oleh kasus.
BACA JUGA: Update Corona 9 Juli: Pertambahan Pasien Positif Covid-19 Cetak Rekor
GTPP Sumsel mencatat, kasus sembuh paling banyak berasal dari Kota Palembang (679 orang), Banyuasin (94 orang), Lubuklinggau (93 orang), Ogan Ilir (62 orang), OKI (62 orang), OKU (40 orang), Musi Banyuasin (35 orang).
Kemudian Prabumulih (33 orang), Musi Rawas (31 orang), Muara Enim (28 orang), Muratara (22 orang), PALI (15 orang), OKU Timur (11 ornag), Lahat (11 orang), luar wilayah (11 orang), serta Pagaralam, Empat Lawang dan OKU Selatan masing-masing satu orang.
BACA JUGA: Update Corona 9 Juli: Kabar Gembira Datang dari Sulawesi Selatan
Total 1.230 kasus sembuh tersebut mencapai 49,7 persen dari total kasus positif sementara, dilihat dari periode harian trennya terus menurun selama satu minggu terakhir dari 51,7 persen pada 2 Juli 2020.
"Banyaknya kasus yang sembuh patut kita syukuri karena meringankan tenaga kesehatan, maka itu kepada masyarakat mari sama-sama menjaga diri agar tidak tertular COVID-19," tambahnya.
Selain kasus sembuh, GTPP Sumsel juga mencatat tambahan 56 kasus positif baru pada hari ini, yakni dari Kota Palembang (44 orang), Lahat (tiga), Muara Enim (tiga), Banyuasin (dua), serta Ogan Ilir, Musi Banyuasin, dan OKI masing-masing satu orang.
Serta satu tambahan kasus meninggal, sehingga total kasus meninggal di Sumsel menjadi 114 orang atau 4,6 persen.
"Saat ini di Sumsel hampir semua sektor sudah ada kluster, maka itu kami selalu ingatkan pakai masker pakai masker dan terus pakai masker," kata Yusri menegaskan.
Kluster-kluster selalu dimulai dengan seseorang yang terinfeksi COVID-19 dari masyarakat, kemudian orang itu menularkannya lagi ke rekan kerja atau kelompok sekitarnya sehingga terjadi rantai penularan berlanjut.
Kondisi seperti itu relatif berlangsung cukup cepat sebagaimana sifat virus pembawa COVID-19 yang dikenal menular cepat lewat droplet, akibatnya pengendalian COVID-19 semakin sulit dilakukan karena kontak kasus terus bertambah banyak. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan