jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa memproyeksikan suku bunga deposito akan naik kira-kira 10 basis poin (bps) hingga 15 bps menjelang akhir 2022.
Sebab, ada peningkatan tingkat bunga penjaminan (TBP).
BACA JUGA: Bunga Deposito Sudah 8,59 Persen
Adapun TBP naik sebesar 25 bps pada simpanan rupiah di bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR), sedangkan untuk simpanan valuta asing di bank umum ditingkatkan 50 bps.
"Mengingat likuiditas perbankan yang cukup berlimpah, mungkin sampai akhir tahun kenaikan akan sampai setengah dari TBP LPS," kata Purbaya dalam Konferensi Pers mengenai Tingkat Bunga Penjaminan yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (28/9).
BACA JUGA: BI Anggap Kenaikan Bunga Deposito Wajar
Purbaya memperkirakan suku bunga deposito kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 1 kemungkinan akan naik menjadi 2,8 persen sampai 2,9 persen menjelang akhir 2022.
LPS mencatat per September 2022 suku bunga deposito rupiah pada KBMI 1 berada di level 2,7 persen, KBMI 2 di level 2,34 persen, KBMI 3 di level 2,05 persen, serta KBMI 4 di level 1,88 persen.
BACA JUGA: Seusai Suku Bunga BI Naik, LPS Juga Pacu Tingkat Bunga Penjamin, Jadi Sebegini
Pada triwulan II-2022, Purbaya mengungkapkan memang terdapat kenaikan suku bunga pasar (SBP) simpanan rupiah meski belum terlalu signifikan, yakni 11 bps.
Oleh karena itu, tren tersebut belum menunjukkan kenaikan yang terlalu signifikan meskipun Bank Indonesia (BI) sudah menaikkan suku bunga acuannya.
"Respons dari pasar belum signifikan karena memang biasanya perbankan akan lebih responsif terhadap TBP LPS," tuturnya.
Kendati begitu, Purbaya berpendapat kenaikan suku bunga deposito akan terbatas karena kondisi likuiditas perbankan yang masih cukup baik. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul