jpnn.com - DENPASAR – Jumlah pelamar PPPK 2024 di Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, Bali, sebanyak 4.054 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.899 peserta dinyatakan lulus seleksi administrasi atau Memenuhi Syarat (MS).
BACA JUGA: Kabar Baik Lagi bagi Honorer Pelamar PPPK 2024, Alhamdulillah
Adapun yang dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS) sebanyak 155 orang.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPKSDM) Kota Denpasar I Wayan Sudiana dalam keterangannya menjelaskan secara umum rekrutmen PPPK 2024 menyediakan 4.602 formasi, terdiri dari 4.111 tenaga teknis , 432 tenaga guru, dan 59 tenaga kesehatan.
BACA JUGA: Hanya 14 Honorer Gagal Seleksi Administrasi PPPK 2024, Luar Biasa
Dari 4.054 orang pelamar PPPK 2024, yang telah melakukan resume terdiri dari 3.782 pelamar tenaga teknis, 219 pelamar tenaga guru, dan 52 pelamar tenaga kesehatan.
“Kemarin (Rabu 30/10) secara resmi sudah diumumkan hasil seleksi administrasi, dimana setelah pengumuman ini akan dibuka masa sanggah bagi peserta yang dinyatakan TMS. Jadi kami mengimbau untuk memanfaatkan masa sanggah sebaik mungkin pada tanggal 2 sampai 4 November 2024 mendatang secara online,” ujar Wayan di Denpasar, Kamis (31/10).
BACA JUGA: Data Jumlah Honorer Database BKN Prioritas jadi PPPK 2024
Sudiana mengatakan setelah nantinya masa sanggah dan jawab sanggah usai, tahapan selanjutnya yakni pengumuman pasca-masa sanggah yang dilanjutkan dengan penarikan data final.
Selanjutnya setelah penarikan data, kata dia, tahapan akan dilanjutkan pada penjadwalan pelaksanaan tes berbasis komputer (CAT).
“Yang sudah dinyatakan lulus agar mempersiapkan diri untuk tes CAT, yang belum lulus seleksi administrasi agar memanfaatkan masa sanggah dengan sebaik baiknya, informasi valid tentang pengadaan PPPK di Kota Denpasar hanya berasal dari BKPSDM,” ujar Sudiana.
Perlu diketahui, di banyak pemda, jumlah honorer yang dinyatakan TMS sangat sedikit, dibandingkan dengan yang lulus seleksi administrasi PPPK 2024.
Tentunya, hal ini menjadi kabar baik bagi para honorer atau non-ASN di banyak daerah. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu