jpnn.com, BONTANG - Pemkot Bontang, Kaltim, berencana menaikkan gaji tenaga honorer. Hanya saja, kenaikan ini tidak sebesar dari gaji sebelum terjadi defisit keuangan.
Diketahui, pada 2016, honorer digaji Rp 2,35 juta sampai Rp 2,65 juta per bulan, tergantung jenjang pendidikan. Namun, per Januari mereka harus rela hanya dibayar Rp 1,05 juta sampai Rp 1,150 juta.
BACA JUGA: Alhamdulillah, Semua Honorer Sudah Kerja 5 Tahun Diangkat jadi...
Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Bontang mengungkapkan, kenaikan berkisar Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu dilihat dari ijazah terakhir yang dimiliki. Ditargetkan, kenaikan bisa terealisasi pada Oktober mendatang.
“Kami masih mengkaji nominalnya. Nanti dibahas bersama DPRD dan akan dimasukkan ke APBD Perubahan 2017,” terangnya.
BACA JUGA: Lima Tahun Lagi Jakarta Mengalami Krisis Guru
Sementara itu, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni mengungkapkan, besaran kenaikan bergantung pada pemasukan di APBD Perubahan.
Bahkan, sebutnya, jika memungkinkan, tambahan penghasilan pegawai (TPP) dan e-Performance juga ikut ditambah.
BACA JUGA: Kisah Guru Honorer, ke Sekolah Menerabas Ombak Lautan, Rp 250 Ribu per Bulan
“Sejak awal saya katakan, jika keuangan daerah normal, berimbas pada kesejahteraan pegawai,” ungkapnya.
Meski begitu, dia juga meminta kepada pegawai agar mengerti bahwa keuangan daerah bukan hanya untuk membayar gaji. Pemerintah juga memiliki tanggungan lain.
“Pendidikan itu 20 persen dari APBD, kesehatan 10 persen, infrastruktur 25 persen,” tegasnya. (edw/ica/k156)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngakunya Diare, Masuk Toilet Wanita, Ternyata Kurang Ajar
Redaktur & Reporter : Soetomo