jpnn.com, JERUSALEM - Tim peneliti dari Universitas Bar Ilan di Israel berhasil mengembangkan metode diagnosa COVID-19 dari jarak jauh menggunakan sinar laser.
Alat tersebut mampu melakukan pengindraan dari jarak puluhan meter, serta mendeteksi perubahan gerakan dalam jaringan yang terdampak oleh penyakit tersebut.
BACA JUGA: Israel Datangkan 60 Ton Peralatan Medis dari Tiongkok Lagi, Ini Perinciannya
Berbagai gejala, seperti suara paru-paru yang kasar (rhonchus), demam, dan penurunan saturasi oksigen di dalam darah dapat dideteksi menggunakan alat tersebut.
"Dari jarak jauh, alat kami dapat melakukan pengindraan terhadap gerakan berskala nano dalam jaringan di samping pembuluh darah, serta mendeteksi perubahan gerakan yang dihasilkan dari parameter-parameter tersebut," kata para peneliti, Minggu (12/4).
BACA JUGA: Update Corona 11 April 2020: Situasi di Israel Makin Parah
Menurut tim itu, kapabilitas metode baru untuk melakukan diagnosis dari jarak jauh ini dapat menurunkan risiko infeksi para staf medis.
Dalam penelitian lain di Universitas Bar Ilan, para peneliti berupaya mengembangkan antibodi yang dapat disuntikkan sebagai vaksin pasif virus corona.
BACA JUGA: Warga Israel Jadi Mata-mata untuk Iran, Tetap Beroperasi di Tengah Pandemi Corona
Pembuatan antibodi baru ini dilakukan dengan cara memetakan antibodi para pasien virus corona yang telah sembuh. (xinhua/ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil