Kabar Buruk Bagi Suporter PSMS Medan Jelang Dua Laga Home Terakhir

Minggu, 06 Oktober 2019 – 15:20 WIB
Laga PSMS di Stadion Teladan, beberapa waktu lalu. Foto: pojoksatu.id

jpnn.com, MEDAN - Para suporter PSMS Medan mendapat kabar buruk jelang dua laga kandang terakhir pada kompetisi Liga 2 2019 wilayah Barat.

Pasalnya, dua laga home sebagai pemungkas yang sejatinya digelar di Stadion Teladan tak mendapatkan izin dari kepolisian.

BACA JUGA: Megawati Tak Salami Surya Paloh, Ruhut Sitompul Singgung Pertemuan Gondangdia

Dua laga tersebut adalah melawan Babel United (12/10/2019) dan terakhir kontra Persiraja (17/10/2019).

PSMS sendiri menyisakan tiga laga, selain dua laga home tersebut, satu lainnya akan dituntaskan besok (Senin, 7 Oktober 2019) melawan PSGC Ciamis di Stadion Galuh, Ciamis.

BACA JUGA: Pemuda Pura-pura Sakit Lantas Datangi Bidan, Ternyata Cuma Modus

Hal ini tentu menjadi kerugian bagi PSMS yang sedang berjuang untuk finis di peringkat 4 wilayah Barat demi lolos 8 besar Liga 2.

Laga home yang diyakini bisa menjadi ladang poin harus dituntaskan layaknya partai away. Saat ini, PSMS berada di peringkat 5 dengan 31 poin, beda dua poin dari peringkat 4 (PSCS Cilacap).

BACA JUGA: Polri Berduka, Aiptu Pariadi dan Istrinya Tewas dengan Luka Tembak di Kepala

Sekretaris Umum (Sekum) PSMS Julius Raja menjelaskan keputusan ini merupakan hasil rapat dengan Polrestabes Medan, Sabtu (5/10/2019) siang. Dimana, polisi tak bisa memberikan izin karena pihak keamanan konsentrasi dan mengantisipasi kerawanan jelang pelantikan presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 pada 20 Oktober mendatang.

Dan, Polrestabes baru memberikan lampu hijau pertandingan digelar di Stadion Teladan sesuai pelantikan. Ini tentu tidak mudah bagi PSMS karena akan berimbas pada jadwal tim lain, itu juga belum tentu disetujui operator liga.

“Sebenarnya ya mau apa dibilang? Lucu juga kita kan. Kubilang juga bahwa kabupaten dan kota lain liga nya berjalan dan tidak ada masalah. Kok kita begini kubilang. Katanya (polres), iya masing-masing kondisi di daerah kan beda- beda, alasan mereka seperti itu. Kami rapat dari jam 2 sampai jam 4 sore. Intinya mereka tidak memberi izinlah, sampai di atas 20 Oktober baru boleh,” bebernya.

King-sapaan akrabnya, PSMS telah melaporkan kondisi di Medan secara lisan kepada PT LIB terkait putusan itu. Dan, LIB juga telah memberikan alternatif. Laga akan tetap berlangsung di tanggal yang sudah dijadwalkan, dan PSMS diminta menggelarnya di luar Kota Medan atau di lokasi netral. Pilihan terdekat adalah Stadion Baharoeddin Siregar, Lubukpakam, Deliserdang.

“Infonya PT LIB enggak mau jadwal ditunda lagi. Makanya kita rencana pindah ke Stadion Baharoeddin Siregar. Mereka (Polresta Medan) mau sampai pelantikan presiden nanti supaya Medan aman. Masih was- was mereka. Aku sudah koordinasi sama liga, begitu diundang rapat saya juga koordinasi dengan liga. Liga bilang, carilah tempat alternatif. Jangan lagi diubah jadwal karena gara-gara PSMS ini jadwalnya berubah-ubah. PT LIB bilang nanti kalau mereka yang buat di tempat netral. Boleh, kalau kami (LIB) yang laksanakan bikin saja di Bogor atau di mana. Tetapi nanti kalian (PSMS) enggak mau,” tutur King.

Dengan kondisi tersebut, manajemen kembali mengalami kerugian terutama masalah finansial. Manajemen mengaku, kerugian ditaksir hingga ratusan juta rupiah.

Ini sudah termasuk kerugian laga tunda PSMS versus Babel United, di mana pertandingan ini juga ditunda karena demo besar di Medan beberapa waktu lalu.

“Bukan kerugian lagi, sudah babak belur. Semuanya sudah kacau balau. Mau diapain? Kami menyesalkan sikap ini dibatalkan, tapi intinya kita mau terimalah. Artinya liga harus tetap dijalankan di Pakam. Tinggal kami beritahu saja pihak Babel dan Persiraja. Kami juga segera konfirmasi melalui surat."

"Kan baru selesai rapat. Minggu buat surat. Senin baru konfirmasi dengan mereka semua ke PT LIB. Tetapi, secara lisan sudah saya sampaikan hasil rapat di polres, Sanksi gak ada, tapi kita rugi aja banyak. Yang tadinya rugi Rp50 jadi Rp100 juta. Ratusan juta lah kami rugi,” papar King.

Pihaknya menyayangkan dengan putusan pihak Polrestabes Medan. Padahal, laga kandang sangat menentukan masa depan tim PSMS untuk bisa lolos ke babak 8 besar. Namun, Julius tetap menerima putusan pihak kepolisian, dan akan bergerak cepat mengonfirmasi kepada tim lawan terkait rencana pemindahan lokasi pertandingan.

BACA JUGA: Berita Duka, Gleen Raymond Meninggal Dunia, Kondisi Wajah Menghitam

“Kalau mengganggu pemain, karena bermain di tempat netral kan. Walaupun suporter kami di sana juga kan. Segala arah sudah kami buat, tapi apa boleh buat. Sebenarnya Kapolres bisa ambil putusan untuk tetap siap dilaksanakan. Mungkin dia enggak mau ambil beban atau risiko,” pungkasnya. (nin)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler