Kabar dari Erick Thohir Soal Obat Herbal, Menggembirakan

Sabtu, 08 Januari 2022 – 10:14 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan kabar baik terkait pengembanan obat herbal di Indonesia. 

Erick menilai selama ini Indonesia masih mengharapkan bahan obat dari negara luar. Padahal potensi Indonesia untuk mengembangkan obat instan sangat besar. Apalagi obat herbal yang bisa ditemui bahannya di hampir setiap daerah di Indonesia. 

BACA JUGA: RS Harapan Kita Bantah Telantarkan Bocah Leukimia Demi Love In Paris

Untuk menekan impor obat dari negara kuat, Erick Thohir memastikan pihaknya lewat Indofarma akan mengembangkan produksi obat herbal.

“Indofarma, kami pastikan keberpihakan kepada herbal. Obat-obat herbal kita sangat kuat, tetapi tidak pernah dibangun karena senangnya obat impor,” kata Erick Thohir saat melakukan kunjungan kerja di Batam, Kepulauan Riau, kemarin. 

BACA JUGA: Laksamana Madya TNI Nurhidayat Sebut Pengawak Alutsista TNI AL, Ada Apa?

Menurut Erick Thohir, alam Indonesia sangat mendukung bangsa ini menjadi pusat pengembangan obat herbal di dunia. Tanahnya subur, air dan sinar matahari berlimpah.

Jika industri herbal ini berjalan, kata dia, maka kebiasaan impor bahan baku obat dari negara luar akan berhenti. 

BACA JUGA: Seperti ini Langkah Erick Thohir untuk Menuju BUMN Go Global

“Kmai menggabungkan menjadi satu kesatuan sekarang," ucap Erick. 

Orang nomor satu di Kementerian BUMN ini juga akan menyatukan semua rumah sakit milik BUMN di Indonesia. 

Pasalnya, sejauh ini rumah sakit milik BUMN masih terpisah seperti Pertamina, Pelindo dan PTPN.

“Ke depan akan disatukan,” kata Erick.

Menurut Erick, rumah sakitnya tidak tanggung-tanggung, berjumlah 73 rumah sakit. Total kapasitas tempat tidurnya hampir 7.000, terbesar di Indonesia.

Dia menjelaskan alasan penyatuan rumah sakit tersebut. Salah satu tujuannya adalah pelayanan kesehatan bagi masyarakat itu terarah, terutama bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah. 

"Pelayanan kesehatan buat masyarakat kalangan menengah dan ke bawah penting," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Erick Thohir juga menginformasikan pemerintah pusat lewat Kementerian BUMN baru meluncurkan RS Internasional di Bali, yang bekerja sama dengan Mayo Clinic, yang menangani kanker terbaik di dunia. 

Erick Thohir menjelaskan apabila RS di Bali berhasil maka pihaknya mungkin mengembangkan kawasan ekonomi kesehatan di Sumatra dan Sulawesi.

Dia berharap atas kemampuan ketahanan kesehatan di bangsa ini makin baik.

Menurut Erick Thohir, langkah membangun RS internasional di Bali untuk memudahkan masyarakat Indonesia berobat dan tidak akan berobat ke luar negeri lagi. Buat dia, ini bukan antiasing dan antinegara tetangga, tetapi Indonesia harus mandiri. 

"Ayo tetap bangun ekonomi kita, tetapi saya titip, musti lebih mandiri supaya mengurangi ketergantungan kita dengan negara lain," kata Erick. 

Erick optimitis pengembangan industri sendiri di tanah air akan berdampak pada terciptanya lapangan kerja.

“Ini membuka kesempatan berusaha agar sumber daya alam Indonesia digunakan untuk pertumbuhan ekonomi bangsa,” tegas Erick Thohir.(fri/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Friederich
Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler