jpnn.com, KODI - Kabar Duka. Nikodemus Loghe Bokol meninggal dunia pada usia 96 tahun tepatnya, Kamis, 15 April 2021.
Almarhum Nikodemus meninggal di Kampung Batta, Desa Ate Dalo, Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
BACA JUGA: Berita Duka: Ari Susanto Meninggal Dunia di Rumahnya, Kondisi Mengenaskan
“Kami keluarga besar merasa kehilangan atas meninggalnya bapak (Nikodemus Loghe Bokol, red),” kata Agustinus Rangga Mone, salah satu putra almarhum.
Agustinus menyampaikan hal itu saat sambutan mewakili keluarga menjelang pemakaman almarhum Nikodemus di Kampung Adat Buku Bani, Desa Ate Dalo, Kabupaten SBD, NTT pada Kamis (22/4/20210.
BACA JUGA: TNI Kerahkan 21 Kapal Perang untuk Mencari Kapal Selam Nanggala-402 yang Hilang Kontak
Dalam kesempatan itu, Agustinus menyampaikan riwayat hidup almarhum. Menurut Agustinus, almarhum Nikodemus merupakan anggota Heiho yaitu pasukan yang dibentuk pada masa pendudukan Jepang di Indonesia.
Prosesi pemakaman almarhum Nikodemus berlangsung sesuai tradisi adat Kodi Sumba Barat Daya. Hal ini ditandai antara lain pemotongan ternak berupa kerbau dan babi.
BACA JUGA: Gus Ipul Berdoa untuk Keselamatan Awak KRI Nanggala-402
Tercatat, sebanyak enam ekor kerbau dan puluhan ekor babi dipotong sebagai bentuk penghormatan terakhir dari putra dan keluarga dari almarhum. Mereka adalah Thadeus Hona Pati, Agustinus Rangga Mone, Obet Rangga Mone, dan anak dari almarhum Martinus Muda Kedu (putra sulung almarhum Nikodemus, red) serta Ndara Maghu anak dari almarhum Rangga Kedu (kakak kandung almarhum Nikodemus, red).
Turuh hadir keluarga besar almarhum baik anak/mantu, cucu-cucu, cicit serta keluarga yang tersebar di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT. Adapun cucu-cucu yang hadir antara lain Yohanes Tanggu Oo, Friederich Batari, Petrus Pati Mone, Karolus Robinson Batari, dan Alfonsus Monta.
Keluarga besar mendoakan almarhum Nikodemus agar mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan.
“Semoga kakek buyut bersama Tuhan di Surga,” kata Johannes Ferdinand Batari, cicit dari almarhum Nikodemus.
Selain melewati tradisi adat Kodi, sebelum almarhum Nikodemus dimakamkan, terlebih dahulu melaksanakan ibadah secara Katolik dipimpin Robertus Rato Bokol.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich