Kabar Gembira dari Gus Menteri Tentang Ribuan BUMDes Selama Pandemi Covid-19

Rabu, 29 September 2021 – 23:41 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Tranmsigrasi Abdul Halim Iskandar saat menjadi pembicara pada Jateng Digital Conference 2021 secara daring, Rabu (29/9/2021). Foto: Kemendes PDTT

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 1.852 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merambah ke e-commerce, menyusul menurunnya aktivitas pasar konvensional selama pandemi covid-19. Ribuan BUMDes lainnya juga aktif memasarkan produk unggulannya melalui media sosial.

Hal tersebut diungkap Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Tranmsigrasi Abdul Halim Iskandar saat menjadi pembicara pada Jateng Digital Conference 2021 secara daring, Rabu (29/9/2021).

BACA JUGA: Libatkan BUMDes Untuk Kurangi Persoalan Penyaluran Pupuk Bersubsidi

BUMDes ini terus berpacu dengan kondisi kebutuhan supaya produknya bisa dipasarkan,” ujarnya.

Halim Iskandar mengatakan peningkatan jumlah BUMDes yang masuk ke dunia e-commerce menjadi tanda kemajuan digital di desa-desa.

BACA JUGA: Dorong PEN, Gus Menteri Tinjau Potensi BUMDes di Blora

Pria yang akrab disapa Gus Menteri ini mengatakan makin banyaknya partisipasi generasi muda menyebabkan proses pembangunan di desa semakin melek digital.

“Selama ini seakan-akan ada kontradiksi antara digital dan desa. Padahal sekarang sudah berjalan seiring,” ujarnya.

BACA JUGA: Gus Menteri Bersyukur Kemendes PDTT Raih WTP Lima Kali Beruntun

Dia juga mengungkapkan makin banyaknya antardesa yang membangun kesepakatan untuk membangun sebuah BUMDes Bersama. Sebagian di antaranya juga memanfaatkan dunia digital untuk merambah pasar yang lebih luas.

“Misalnya di (Desa) Panggungharjo, sepuluh desa bikin kerja sama pasardesa.id. sekarang sudah miliaran omzetnya,” ungkapnya.

Menurut Gus Menteri, dari  total 74.961 desa di Indonesia, sebanyak 3.700 desa di antaranya masih belum mendapatkan jaringan internet.

Dia menyebut pemerintah saat ini terus menggenjot agar semua desa dapat segera mendapatkan jaringan internet.

“Dana desa sangat support utamanya untuk fasilitas internet di spot spot publik, misalnya di kantor desa, balai pertemuan, pokoknya spot publik. Justru kita dorong agar disediakan jaringan internet,” ujarnya.

Penggunaan dana desa sendiri, lanjutnya, dialokasikan berdasarkan kebutuhan riil desa dengan mengacu pada SDGs Desa.

Dia berharap dana desa dapat memberikan dampak signifikan pada penurunan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia.

“Pengentasan kemiskinan ekstrem kakau ditangani tingkat mikro yakni level desa akan mudah, tidak sulit. Karena permasalahannya jelas dan bisa disentuh,” terang Gus Menteri.(jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler