jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan revitalisasi Pasar Seni Sukawati di Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Revitalisasi tersebut diharapkan mampu meningkatkan perdagangan rakyat yang aman, nyaman, bersih, tertata, dan lebih estetis.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan revitalisasi Pasar Seni Sukawati tetap mengedepankan arsitektur kearifan lokal Pulau Bali.
BACA JUGA: Ini 9 Tempat Wisata Kuliner Outdoor di Bali yang Instagramable
“Mulai dari tahap perencanaan hingga pembangunan dengan melibatkan pemerintah daerah,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.
Menurutnya, selain sebagai pusat kegiatan ekonomi, Pasar Seni Sukawati juga diharapkan dapat menjadi objek wisata di Gianyar, terlebih lokasinya berada di jalur pariwisata menuju Kintamani dan Goalawah. Lebih jauh, menjadi pendorong percepatan pemulihan ekonomi lokal dampak Pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Setelah Pandemi Covid-19, Mau Wisata ke Bali, Yogyakarta atau Jakarta?
"Revitalisasi Blok A dan Blok B Pasar Seni Sukawati direvitalisasi sejak November 2019 hingga Desember 2020, dengan biaya APBN sebesar Rp 81,10 miliar," ujar Basuki.
Adapun luas bangunan 9.493 meter per segi dengan kapasitas 24 kios dan 779 los kering. Masing-masing blok memiliki basemen dengan desain gedung bertingkat empat lantai untuk Blok A dan 3 lantai Blok B. Sementara untuk Blok C seluas 9.815 meter persegi terdiri dari empat lantai dan basemen berkapasitas 64 kios.
Seperti diketahui, Revitalisasi Pasar Sukawati mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Terbangunnya fasilitas pasar seni yang modern dan higienis akan meningkatkan sarana perdagangan barang/jasa dari sektor pariwisata, sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian di Provinsi Bali pada umumnya.
"Pada tahun anggaran 2021, revitalisasi untuk Blok C dengan biaya Rp 105 miliar. Saat ini progres fisiknya mencapai 8,09 persen dengan target selesai akhir 2021," pungkasnya.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia