jpnn.com, MEDAN - Kabar gembira datang dari Sanctuary Harimau Barumun. Pasalnya, tiga ekor anak Harimau Sumatra yang diperkirakan lahir pada Minggu (23/1).
Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara Andoko Hidayat mengatakan awal kelahiran ketiga anak harimau itu diketahui oleh Keeper Sanctuary Harimau Barumun dari pengamatan CCTV pemantau.
"Petugas kemudian melaporkannya kepada Yayasan Parsamuhan Bodichita Mandala Medan (YPBMM) dan diteruskan kepada BBKSDA Sumut," kata Andoko, Jumat (4/2).
Dari hasil pengamatan petugas BBKSDA Sumut, ketiga satwa yang bernama latin Panthera tigris sumatrae itu terlihat sedang disusui oleh induknya.
"Kondisi anak harimau itu juga dalam keadaan sehat, tetapi belum dapat membuat mata," jelas Andoko.
Lebih lanjut Andoko mengatakan jenis kelamin ketiganya juga belum bisa diindentifikasi. Sebab petugas kesulitan mengamatinya dari jarak dekat, karena posisi kandang yang luas dan ditutupi semak belukar.
"Namun, sampai saat ini pemantauan ketiga anak Harimau terus dilakukan melalui pengamatan CCTV untuk melihat perkembangan ke depan," ungkapnya.
Pada tiga tahun lalu, kata Andoko, tepatnya pada 8 Desember 2018, di tempat yang sama juga lahir dua ekor anak Harimau Sumatra berjenis kelamin jantan dan betina. Keduanya diberi nama penanda Surya Manggala dan Citra Kartini.
Saat ini kedua anak Harimau tersebut sudah berumur tiga tahun dan sedang disiapkan untuk dilepasliarkan ke alam.
"Tahapan untuk proses pelepasliaran sudah dilakukan, mulai dari pengamatan perilaku harian, analisis perilaku, pemeriksaaan kesehatan dan persiapan lokasi pelepasliaran," ujarnya.
Ternyata kelima anak harimau itu lahir dari induk yang sama yakni Gadis dan Monang. Gadis merupakan harimau yang terkena jeratan di Kabupaten Mandailing Natal yang dibawa ke Sanctuary Harimau BNWS (Barumun Nagary Wildlife Sanctuary) tahun 2016.
"Akibat terkena jerat, Gadis harus diamputasi kaki kanannya sebelah depan. Umur Gadis saat ini diperkirakan sekitar 10 tahun," jelasnya.
Sementara Monang, lanjut Andoko, merupakan harimau jantan yang dievakuasi dari Desa Dolok Parmonangan, Kecamatan Dolok Panribuan, Kabupaten Simalungun pada tahun 2017.
Harimau yang terkena jerat di perkebunan warga ini dievakuasi dan diobati di Sanctuary Harimau Barumun.
Untuk keamanan, Monang yang saat ini diperkirakan berumur 9 tahun itu, berada di dalam kandang tersendiri, terpisah dari Surya Manggala dan Citra Kartini, dan juga dari Gadis serta ketiga anak harimau yang baru lahir.
"Kelahiran kembali tiga ekor anak Harimau Sumatera ini menjadi harapan baru bagi program konservasi Harimau Sumatera di Indonesia, mengingat kondisi populasinya sekarang ini cenderung terus berkurang dari tahun ke tahun," harap Andoko.(mcr22/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA JUGA: BBKSDA Sumut Sikat Sindikat Perdagangan Orang Utan di Binjai
Redaktur : Friederich
Reporter : Finta Rahyuni