jpnn.com, MEDAN - Polres Binjai bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut mengamankan tiga orang pelaku perdagangan orang utan.
Kepala BBKSDA Sumut Irzal Azhar mengatakan awalnya informasi perdagangan orang utan itu diperoleh dari laporan lembaga mitra kerja sama BBKSDA, Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC).
BACA JUGA: BKSDA Kalimantan Timur Menyelamatkan Orang Utan di Bontang
Petugas yang menerima informasi itu lalu bergerak dan mengamankan para pelaku, Senin (31/1) malam. Saat penangkapan, petugas turut mengamankan seekor orang utan berkelamin jantan yang diperkirakan berusia lima tahun.
"Petugas mengamankan satu individu orang utan yang berada di dalam kandang milik pelaku," ujar Irzal, Selasa (1/2) malam.
BACA JUGA: Menyamar Sebagai Pembeli, Polisi Amankan 4 Pelaku Perdagangan Orang Utan, Pemilik Masuk DPO
Saat ini, pihak kepolisian masih terus mendalami peran dari ketiga pelaku. Termasuk, kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam perdagangan satwa dengan nama latin Pongo itu.
"Ketiganya saat ini masih didalami perannya sebelum nantinya ditentukan statusnya," ungkap Irzal.
BACA JUGA: Perlindungan Orang Utan harus Dimulai dari Menjaga Habitat Aslinya
Mengingat kondisi satwa yang sudah berada di dalam kandang kecil semalaman, petugas kemudian mengevakuasi orang utan itu ke Pusat Karantina dan Rehabilitasi Orangutan Sibolangit di Batu Mbelin.
"Pada jari telunjuk kaki kiri ada ditemukan luka. Selanjutnya kami akan lakukan pemeriksaan kesehatan serta rehabilitasi," ujarnya.
BBKSDA turut mengapresiasi pihak-pihak terkait seperti Polres Binjai dan lembaga mitra yang telah menggagalkan perdagangan satwa dilindungi itu.
"Harapan ke depannya, kerja sama yang baik dengan Polres Binjai dapat terus dibina dan ditingkatkan," pungkasnya. (mcr22/jpnn)
Redaktur : Adil
Reporter : Finta Rahyuni