Kabar Gembira, Transaksi Antarbank yang Murah Makin Luas

Selasa, 01 Februari 2022 – 17:47 WIB
Bank Indonesia (BI) menyampaikan jumlah peserta BI-FAST bertambah menjadi 22, yakni 21 bank dan satu lembaga nonbank. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyampaikan jumlah peserta BI-FAST bertambah menjadi 22, yakni 21 bank dan satu lembaga nonbank.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan penambahan peserta merupakan komitmen Bank Indonesia (BI) dalam mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional melalui BI-FAST.

BACA JUGA: Mulai Hari Ini Biaya Transaksi Antarbank Cuma Rp 2.500, Ini Syaratnya

BI-FAST adalah infrastruktur sistem pembayaran yang disediakan bank sentral untuk industri sistem pembayaran dalam memfasilitasi transaksi antarbank dan pembayaran ritel bagi masyarakat.

Dikuti dari bi.go.id, BI-FAST diimplementasikan secara bertahap sesuai dengan strategi dan rencana peserta dalam mempersiapkan kanal pembayaran bagi nasabah masing-masing.

BACA JUGA: Pembobol Data BI Masih Mengincar Berbagai Pihak, Waspada!

"Gelombang kedua ini, terdapat satu peserta nonbank yang mengimplementasikan BI-FAST yaitu PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sehingga BI FAST akan dapat mendukung digitalisasi transaksi di pasar modal," bebernya.

Adapun total peserta BI-FAST saat ini mencapai 43 peserta, termasuk peserta BI-FAST gelombang pertama.

Total peserta, menurut Erwin telah mewakili 81,45 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional.

Selanjutnya, ke depan layanan BI-FAST akan terus diperluas secara bertahap mencakup layanan bulk credit, direct debit, dan request for payment.

BI mengharapkan dukungan dan partisipasi seluruh Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk dapat memanfaatkan infrastruktur BI-FAST.

"BI Fast menjadi tulang punggung infrastruktur sistem pembayaran ritel masa depan, mengakselerasi pembayaran menggunakan berbagai instrumen dan kanal secara real time, aman, mudah, dan beroperasi 24 jam dalam tujuh hari," bebernya.

Implementasi BI-FAST bertujuan mewujudkan terciptanya layanan sistem pembayaran yang Cemumuah (Cepat, Mudah, Murah, Aman, Andal), untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan mendorong pertumbuhan, serta inklusi ekonomi dan keuangan.

"Bank sentral akan terus memperkuat sinergi kebijakan dan implementasi BI-FAST dengan pelaku industri, dalam rangka mengintegrasikan Ekonomi Keuangan Digital (EKD) nasional," ucap Erwin. (mcr10/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler