jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BRI menjadi salah satu dari 21 bank yang ditunjuk Bank Indonesia (BI) untuk menerapkan BRI Fast tahap satu.
BI-FAST merupakan bauran kebijakan dari BI untuk menggantikan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI). Melalui BI-FAST, skema harga transaksi dapat ditekan dengan proses yang lebih cepat.
BACA JUGA: Mulai Hari Ini Biaya Transaksi Antarbank Cuma Rp 2.500, Ini Syaratnya
Pedoman penyelenggaraan BI-Fast sendiri termaktub dalam PADG No. 23/25/PADG/2021 tentang Penyelenggaraan Bank Indonesia - Fast Payment (BI-FAST), efektif berlaku sejak 12 November 2021.
Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani menjelaskan pihaknya akan menggunakan kanal digital banking BRImo dan Cash Management System (CMS).
BACA JUGA: Cemerlang, Transaksi Agen BRILink Tembus Rp 1.000 Triliun
"BRI telah melakukan uji coba penerapan untuk memastikan operasional BI-Fast berjalan secara aman, cepat, dan efisien," ujar Handayani dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (24/12).
Handayani menyebut ada tiga manfaat BI-FAST bagi nasabah.
Pertama, penerapan BI-FAST dapat dilakukan 24 jam dalam tujuh hari secara realtime, baik dari segi transaksi mau pun settlement-nya. Kedua, adanya fitur proxy address enabled yang menunjang kerahasiaan transaksi lantaran dapat menggunakan nama alias ketika bertransaksi.
Ketiga, biaya transaksi lebih murah.
BI menetapkan harga transaksi dari BI ke bank peserta BI-FAST menjadi Rp 19 per transaksi.
Handayani mengatakan harga transaksi dari bank peserta BI-FAST ke nasabah dipatok maksimal Rp 2.500 atau lebih rendah dibandingkan sebelumnya yang menyentuh Rp 6.500 per transaksi.
“BRI telah melakukan semua skenario test di fase industrial test bersama BI dan peserta BI-FAST tahap satu. Saat ini BBRI sedang melakukan internal testing lanjutan agar dapat menyesuaikan agenda live BI-FAST tahap 1,” ungkap Handayani.
Handayani mengungkapkan BRI juga tengah melakukan finalisasi Standard Operating Procedure (SOP) sambil menunggu progress kenaikan success rate dan secara rutin mengevaluasi operasional BI-FAST demi terus meningkatkan kualitas layanan.
BRI dijadwalkan live pada Desember 2021.
"Paralel dengan itu, BRI sedang melakukan finalisasi penyusunan SOP dan menunggu progress kenaikan success rate baik di Industri dan BRI sebesar 99,5 persen baik untuk incoming dan outgoing, serta melakukan evaluasi secara mingguan untuk gradual rollout ke nasabah” tegas Handayani. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia