jpnn.com - NATUNA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau memberikan beasiswa kuliah Strata 1 kepada sejumlah guru di daerah itu.
Para guru yang belum berijazah sarjana diberi beasiswa kuliah di Universitas Terbuka (UT) di Batam.
BACA JUGA: Honorer jadi PPPK Harus Cepat Tuntas, Masalah Ini Jangan Terulang Lagi
"Guru kita yang belum S1 kita kuliahkan dan kita (Pemkab Natuna) tanggung uang kuliah tunggalnya," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Natuna Indra Joni saat menjadi pembicara pada talk show pada Sabtu (25/11) di Gedung Sri Serindit, Kecamatan Bunguran Timur.
Indra menjelaskan Pemkab Natuna sengaja memilih UT sebagai tempat kuliah para guru-guru tersebut. Alasannya, UT memiliki program kuliah online.
BACA JUGA: Mas Nadiem Targetkan 1 Juta Guru PPPK Tuntas Pada 2024, Presiden Saksinya
"Jadi, tidak mengganggu proses belajar mengajar," kata Indra.
Dia menyebutkan, saat ini masih ada 51 orang guru tengah menjalankan pendidikan di kampus UT tersebut.
BACA JUGA: Jika Terpilih, Ganjar-Mahfud Akan Angkat Guru Honorer-PPPK Jadi ASN dan Gaji Naik
"Dari ratusan yang kita biayai, sekarang tinggal 51 orang lagi yang masih kuliah," ujar dia.
Tujuan dari program beasiswa tersebut ialah untuk meningkatkan kompetensi dan kualifikasi guru-guru yang ada di Natuna.
Jika para guru yang masih berijazah SMA/sederajat, tetapi tidak segera kuliah, maka siap-siap saja dimutasi jadi staf biasa.
"Menurut aturan guru-guru sudah wajib S1, jika tidak nanti mereka tidak boleh mengajar dan bisa menjadi staf biasa," jelas dia.
Pada kesempatan tersebut, Indra berpesan kepada seluruh guru untuk mentransformasikan diri agar tidak ketinggalan zaman.
"Terus tingkatkan kompetensi dan manfaatkan digitalisasi dengan sebaik mungkin," pesan Indra.
Dikatakan, guru adalah salah satu komponen penting dalam menentukan masa depan suatu negara, oleh karena itu pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan guru, salah satunya dengan membuka peluang para guru untuk menjadi Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Tahun ini kita buka lagi PPPK untuk guru honorer," kata Indra Joni. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu