jpnn.com, JAKARTA - Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad merasa heran muncul isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal mengambilalih kursi Ketum PDI Perjuangan dari Megawati Soekarnoputri.
Wakil Ketua DPR RI itu mengatakan isu soal pengambilalihan partai seharusnya tidak menyeruak ke publik dan menjadi konsumsi internal saja.
BACA JUGA: PDIP Palangka Raya Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota 2024
Dia berkata demikian saat ditanya awak media setelah legislator Daerah Pemilihan III Banten itu menghadiri Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (4/4).
"Sebenarnya, kan, itu masalah internal partai politik, ya, yang sebaiknya dibicarakan di internal dan kemudian tidak diekspos ke publik," kata Dasco, Kamis.
BACA JUGA: PDIP: Tidak Ada yang Mengganjal Pertemuan Megawati-Prabowo
Namun, dia tetap berharap transisi kepemimpinan setiap partai dilakukan mulus sesuai aturan internal masing-masing melalui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
"Apa pun, kami berharap semua partai politik yang ada di Indonesia ini baik-baik saja dalam melakukan transisi kepemimpinan dengan mekanisme yang sudah diatur," ujarnya.
Isu pengambilalihan Ketum PDI Perjuangan oleh Jokowi dari Megawati pertama kali diembuskan sekjen parpol berlambang Banteng moncong putih Hasto Kristiyanto.
Menurut Hasto, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol, yakni Golkar dan PDIP.
Dia mengatakan ada sosok menteri yang sangat kuat dalam kabinet Jokowi dan sosok itu mengoperasikan pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
"Ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi. Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Bu Megawati, agar kepemimpinan PDI Perjuangan diserahkan kepada Pak Jokowi. Jadi, dalam rangka kendaraan politik. Untuk 21 tahun ke depan,” kata alumnus Universitas Pertahanan (Unhan) itu. (ast/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Aristo Setiawan