Kabar Kurang Baik, Wali Kota Syahrul Kritis di Ruang Isolasi Corona

Senin, 13 April 2020 – 22:25 WIB
Wali Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri Syahrul, Sabtu (11/4/2020) dibawa dengan menggunakan mobil ambulans menuju RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang untuk dirawat di ruang isolasi RSUP Kepri. FOTO ANTARA/Nikolas Panama

jpnn.com, TANJUNGPINANG - Wali Kota Tanjungpinang Syahrul dalam kondisi kritis setelah sejak dua hari lalu dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Provinsi Kepulauan Riau.

Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana membenarkan bahwa di tubuh Syahrul dipasang ventilator.

BACA JUGA: Wali Kota Tanjungpinang Syahrul Akhirnya Diisolasi di RSUD Kepri

"Karena sulit bernapas, jadi dipasang ventilator," katanya, Senin (13/4).

Tjetjep mengemukakan, hasil swab terhadap Syahrul maupun 23 orang lainnya sudah keluar.

BACA JUGA: Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Bu Wali Kota Cantik

Namun, ia enggan membeberkan hasilnya sampai Kemenkes mengumumkannya.

Seluruh anggota keluarga Syahrul, kata dia, berstatus sebagai orang dalam pemantauan (ODP). Anggota keluarga yang pernah kontak dengan Syahrul telah melakukan karantina mandiri.

BACA JUGA: Jokowi: Ini Sudah Sangat Mendesak, Salurkan Semua ke Rakyat

Syahrul sejak Sabtu (11/3) pagi dirawat di ruang isolasi RSUP Kepri. Syahrul berstatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). Hasil pemeriksaan cepat terhadap Syahrul dinyatakan nonreaktif.

"Swab dari Pak Syahrul dan anggota keluarganya sudah dikirim ke laboraturium Kemenkes," ujarnya.

Sementara anggota keluarga dari pasien 22, HS berstatus sebagai orang tanpa gejala. Seluruh anggota keluarga dari HS menjalani karantina mandiri selama 14 hari.

Pasien 22 itu sudah meninggal dunia dan dimakamkan Senin siang sesuai dengan protokol kesehatan. HS sempat dirawat selama beberapa hari di ruang isolasi di RSUP Kepri. Almarhum diduga tertular dari Pasien 21, ayahnya, yang sejak beberapa waktu lalu diisolasi di Rumah Singgah, dekat RSUP Kepri.

"Ada empat anggota keluarga dari almarhum yang menjalani karantina mandiri," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler