jpnn.com - JAKARTA – Perlambatan pertumbuhan ekonomi yang terjadi dalam empat tahun terakhir, diprediksi sudah mencapai titik nadir. Ekonomi Indonesia pun diproyeksi bakal masuk periode rebound atau naik kembali.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, tanda-tanda pembalikan arah ekonomi dari perlambatan menjadi percepatan, sebenarnya sudah mulai terlihat sejak triwulan III 2015 yang mencapai 4,74 persen, naik tipis dibanding kinerja triwulan II 2015 yang sebesar 4,66 persen.
BACA JUGA: Premium Rp 5 Ribuan per Liter jika...
''Waktu itu masih sama-samar, baru sekarang kita yakin ekonomi benar-benar rebound,'' ujarnya kepada Jawa Pos saat ditemui di Kantor Presiden kemarin (5/2).
Menurut Darmin, realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan IV yang mencapai 5,04 persen merupakan sinyal kuat yang mengakhiri periode muram perlambatan ekonomi Indonesia.
BACA JUGA: Harga Minyak Mentah Sudah Turun Segini
Apalagi, setelah pada triwulan I - III selalu tumbuh di bawah 5 persen, maka triwulan IV menjadi momentum bagi perekonomian Indonesia untuk kembali mengejar level di atas 5 persen.
''Artinya, kita bisa optimistis kalau 2016 bakal lebih cerah,'' katanya. Sebagai gambaran, dalam APBN 2016, pemerintah menargetkan ekonomi mampu tumbuh 5,3 persen.
BACA JUGA: Kapan Harga Premium Turun Lagi?
Darmin mengakui, secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi 2015 yang di level 4,79 persen, masih tipis di bawah target pemerintah 4,8 persen. Namun, dengan banyaknya tekanan eksternal maupun internal sepanjang 2015 lalu, realisasi tersebut patut disyukuri. ''Yaa not bad (lumayan, Red) lah, melesetnya kan sedikit sekali,'' ucapnya.
Menurut Darmin, realisasi pertumbuhan ekonomi triwulan IV 2015 yang di atas 5 persen ditopang oleh beberapa faktor. Selain membaiknya belanja modal dan belanja barang pemerintah, dorongan juga berasal dari kinerja investasi atau penanaman modal tetap bruto (PMTB). ''Ini menunjukkan upaya perbaikan iklim investasi berhasil,'' ujarnya.
Untuk memanfaatkan momentum rebound, kata Darmin, pemerintah akan terus mendorong investasi melalui berbagai paket kebijakan ekonomi yang tengah disiapkan.
Selain itu, belanja pemerintah juga akan didorong sejak awal tahun. Hal itu sudah mulai dijalankan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta beberapa kementerian lain yang sudah memulai proyek pada Januari. "Supaya (rebound) ini bisa diteruskan di triwulan I (2016),'' katanya. (owi/ken)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Harga Baru Dua Jenis BBM
Redaktur : Tim Redaksi