jpnn.com, JAKARTA - Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyampaikan kabar terbaru terkait jadwal pengumuman PPPK guru. Kabar ini mungkin bisa bikin guru prioritas satu (P1) sampai prioritas empat (P4) sedikit lega atau malah kecewa.
Menurut Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Suharmen, ada pertemuan dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 9 - 11 Februari.
BACA JUGA: 72 PPPK Kesehatan Rejang Lebong Lulus Seleksi, Kini Menunggu Penerbitan NIP dari BKN
Namun, dia mengaku belum mendapatkan laporan hasil pertemuan tiga hari tersebut.
"Jadi, tanggal 9 sampai 11 kemarin, BKN diundang Kemendikbudristek untuk melakukan pengolahan hasil seleksi PPPK guru," kata Suharmen kepada JPNN.com, Senin (13/2).
BACA JUGA: BKN pun Tak Tahu Kapan Pengumuman PPPK Guru, Haruskah Bertanya kepada Rumput yang Bergoyang?
Deputi Suharmen mengungkapkan sebelum tim BKN memenuhi pertemuan tersebut, dia sempat menitipkan beberapa pesan penting untuk Kemendikbudristek.
Salah satunya adalah kalau Kemendikbudristek memang akan mengolah sendiri hasil seleksi PPPK guru, ya, silakan dilakukan.
BACA JUGA: Info Terbaru dari BKN soal Jadwal Pengumuman PPPK Guru, P1 hingga P4 Bisa Panas DinginÂ
Itu kata Deputi Suharmen, penting agar jelas siapa yang harus bertanggung jawab kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan ke depan.
"Kalau Kemendikbudristek mau mengelola sendiri silakan. Jangan sampai ketika ada masalah, BKN ikut terseret dengan alasan pengolahan ini sudah dilakukan bersama BKN," tuturnya.
Deputi Suharmen berharap ada solusi yang lebih baik dan kepastian bagi para guru honorer.
Ditanya apakah sudah ada titik temu antara BKN dan Kemendikbudristek soal jadwal pengumuman PPPK guru, dia mengaku belum tahu.
"Setahu saya masih ada formasi yang berubah dan harus disandingkan kembali dengan data awal. Mungkin bisa tanya kepada Kemendikbudristek," ucapnya.
Dia berharap Kemendikbudristek memberikan kepastian jadwal pengumuman hasil seleksi PPPK guru. Ini agar kecurigaan masyarakat akan terjadinya manipulasi data bisa diminimalisir.
"Jangan sampai peserta P1 sampai P4 berpikir ada permainan, karena makin lama diumumkan hasilnya, akan berpotensi nilainya diubah-ubah juga besar," pungkas Deputi Suharmen. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad