jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera menanggapi polemik penanganan kasus kematian Brigadir J akibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Kapitra mengatakan dirinya sangat yakin tim khusus (timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal mengungkap kasus tersebut secara transparan.
BACA JUGA: Bharada E Penuhi Panggilan Komnas HAM, Dia Terburu-buru, Lihat Itu
"Saya yakin polisi terbuka secara transparan, timsus ini akan buka apa adanya, saya kenal orang-orangnya, jenderal-jenderalnya saya kenal," kata Kapitra Ampera kepada JPNN.com, Selasa (26/7).
Kapitra menjelaskan polisi tidak bermain-main dalam mengungkap kasus tersebut.
BACA JUGA: Pria-Pria Berbadan Tegap ke Komnas HAM, Terakhir Bharada E
Terlebih, Komnas HAM juga turut menyelidiki insiden polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J itu.
Menurut Kapitra, publik akan memberikan penilaian apabila hasil penyelidikan polisi dan Komnas HAM berbeda.
BACA JUGA: Begitu Berat Ancaman Diterima Brigadir J sebelum Kematiannya, Diceritakan kepada Sang Ibu
"Polisi enggak punya pilihan kecuali dia melakukan penyelidikan, penyidikan secara membuka seluas-luasnya akses dan informssi kepada publik. Jangan sampai ada sesuatu yang ditutupi begitu," ujar pria kelahiran Padang, 20 Mei 1966 itu.
Diketahui, kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J dalam insiden baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, naik ke tingkat penyidikan.
Artinya, Bareskrim Polri meyakini sudah ada dugaan pelanggaran pidana dalam insiden itu.
Dalam penanganan kasus tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan tiga orang perwira terkait kasus penembakan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Ketiga perwira itu, yakni Irjen Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan, dan Kombes Budhi Herdi Susianto.
Irjen Ferdy Sambo dicopot sementara dari jabatan Kadiv Propam.
Lalu Hendra dicopot dari Karopaminal dan Budhi dinonaktifkan dari Kapolres Metro Jakarta Selatan.
Penonaktifan itu dilakukan guna menjaga objektivitas Polri dalam penanganan kasus penembakan yang dilakukan Bharada E pada Jumat (8/7). (cr1/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Dean Pahrevi