jpnn.com, MATARAM - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur masih terus memberikan pendampingan pemulihan mental gadis remaja berinisial R, 15, yang menjadi korban pemerkosaan enam orang pemuda.
"Saat ini, tim satuan bakti pekerja sosial (Sakti Peksos) masih memberikan pendampingan pemulihan psikologis korban," kata Kepala melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Lombok Timur H Ahmad, ketika dihubungi dari Mataram, Rabu.
BACA JUGA: Saat Menyapu Halaman Rumah, Nuraidah Menginjak Sesuatu, Diangkat Langsung Geger
Ahmad yang didampingi anggota Sakti Peksos Erni, mengatakan pihaknya juga berencana melibatkan Balai Rehabilitasi Sosial Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Paramita Mataram untuk membantu pemulihan psikologis korban.
Hal itu perlu dilakukan karena upaya pemulihan psikologis korban tidak bisa dilakukan hanya satu kali, namun harus berkelanjutan. Terlebih, sumber daya manusia psikologi di Kabupaten Lombok Timur, relatif terbatas dan harus menangani beberapa kasus.
BACA JUGA: Polisi Sebut Enam Pemerkosa Siswi SMP di Pondok Sawah Masih Diburu
Untuk itu, kata dia, tim dari BRSAMPK Paramita akan berkunjung ke rumah korban untuk melihat kondisinya secara langsung. Dari pengamatan nanti bisa dijadikan pertimbangan apakah bisa diberikan konseling jarak jauh atau harus dibawa ke Mataram.
"Rencana tim BRSAMPK Paramita akan berkunjung melihat secara langsung kondisi korban," ujarnya.
BACA JUGA: Siswi SMP Dibawa Pacar ke Pondok Sawah, Ternyata Sudah Ditunggu 5 Pemuda Bejat, Terjadilah
Sementara itu, anggota Sakti Peksos Erni, mengatakan kondisi kesehatan korban sudah agak membaik setelah sebelumnya sempat mengalami demam beberapa hari.
Namun, kata dia, korban yang tinggal bersama ibu tirinya belum bisa terlalu diajak komunikasi terkait dengan kejadian yang menimpa dirinya.
"Anaknya pendiam, pemalu dan jarang keluar rumah. Dia tinggal sama ibu tirinya," ucap Erni.
Enam pemuda diduga memperkosa R, 15, secara bergiliran di berugak (gazebo) di tengah sawah, di Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur, pada Kamis (4/3) malam.
Saat kejadian korban tak kuasa melakukan perlawanan karena para pelaku menggunakan parang.
Kasusnya tersebut sudah ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Lombok Timur.(antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi