Kabarnya Jatah Golkar di Kabinet Bakal Lebih Banyak Jika Jokowi Menang

Jumat, 17 Mei 2019 – 09:26 WIB
Jokowi dan Airlangga Hartarto. Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto belum mau merespons isu partainya akan mendapat lebih banyak kursi di kabinet baru nanti ketimbang saat ini. Hal itu bakal terjadi dengan catatan Jokowi - Ma'ruf Amin menang Pilpres 2019.

Saat ini menteri di Kabinet Kerja yang berasal dari Golkar ada tiga yaitu Airlangga, Luhut Binsar Panjaitan dan Agus Gumiwang Kartasasmita.

BACA JUGA: Soal Jatah Menteri untuk Golkar, Airlangga Jawab Begini

Airlangga yang saat ini menjabat sebagai menteri perindustrian itu menyerahkan sepenuhnya kepada kepada Joko Widodo. “Soal itu tanya Pak Presiden,” ucap Airlangga di Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/5).

(Baca Juga: Konon Ada Empat Sampai Lima Kursi Menteri Untuk PKB, Satu Buat Ida Fauziyah?)

BACA JUGA: Dokter Ani Hasibuan Dipanggil Bareskrim, Fahri Hamzah: Halo, Pak Jokowi

Dia juga belum mau bicara soal penyusunan kabinet pemerintahan lima tahun ke depan, karena masih menungu hasil final rekapitulasi suara di Pemilu 2019.

“Tunggu saja tahap per tahap. Nanti totalnya bagaimana. Tentu akan ada pembahasan koalisi dulu mengenai langkah-langkah strategis,” ucap Airlangga.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Serahkan Zakatnya Lewat Baznas, Nih Nominalnya

Saat disinggung soal kabar bergabungnya PAN dan Demokrat ke kubu Jokowi – Ma’ruf Amin, Airlangga juga tidak ingin mendahului pembahasan di koalisi. Namun, pada prinsipnya pemerintahan itu akan lebih baik bila mendapat dukungan yang kuat.

“Sekarang KIK suaranya di parlemen sudah 60 persen, tentu apabila ada yang ingin bergabung tentu berkonsultasi dengan partai-partai yang lain,” tandasnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Johnny Gerard Plate mendukung jika kabinet diisi menteri yang masih muda, segar, memiliki perspektif Indonesia masa depan yang energik, dan tentu dengan dukungan proses politik.

“Kalau dari Nasdem banyak. Kami punya kader muda, kader perempuan,” ungkap Johnny di gedung DPR.

Kendati demikian, Partai Nasdem menghormati hak prerogatif presiden untuk memutuskan anggota kabinet. Dia yakin, presiden mempertimbangkan banyak hal dalam memutuskan kabinet yang berisi figur kompeten punya rekam jejak baik dan bisa berkoordinasi alias tidak jalan sendiri-sendiri.

“Kabinet harus paham betul visi dan misi serta irama kerjanya presiden. Karena Pak Jokowi juga memperhatikan soliditas koalisi, supaya koalisi tetap solid karena kami menginginkan sistem yang efektif,” katanya. (gunawan wibisono/jpc)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Ajak Masyarakat Termasuk Prabowo Menghormati Konstitusi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler