jpnn.com - KUPANG - Hanya masalah sepele, seorang suami tega memukul istrinya hingga tewas. Kekerasan dalam rumah tanggah (KDRT) itu terjadi Kamis (9/4) petang, sekitar pukul 15.00 Wita di sebuah rumah kos di RT 19/RW 04, tepatnya di belakang gereja GMIT Elim, Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima.
Oce Ibrahim Kase (28) yang sehari-hari berjualan sayur keliling dengan sepeda motor, tega membunuh istrinya hanya gara-gara charge handphone. Penganiayaan ini berujung pada meninggalnya istri pelaku, Sarloce Kebkole (30). Oce Kase dan istrinya sudah tinggal di kos milik Sogas sejak tahun 2000.
BACA JUGA: Sejak SD, Bocah Ini Digarap Ayah Tirinya yang PNS
Informasi dari beberapa tetangga korban di tempat kejadian perkara (TKP) menyebutkan, kejadian ini bermula sekitar pukul 14.00 Wita, pelaku pulang berjualan sayur. Saat tiba di kamar kos, Oce bertengkar dengan Sarloce mengenai charge HP.
Rupanya charge HP itu dimain oleh anak korban, Yani Kasse (6), hingga kabelnya putus. Awalnya korban menuduh Charles Kase, adik pelaku atau ipar korban yang merusaknya.
BACA JUGA: Kapal Angkut Beras Dirompak, Satu ABK Terluka Disabet Sajam
Namun Charles membantahnya. Charles dan korban pun bertengkar dan saling membela diri. Pelaku yang semakin emosi kemudian menghampiri korban dan melakukan penganiayaan. Dia meninju wajah korban dengan kepalan tangannya, hingga korban terjatuh.
Saksi mata, Veronika Aswad (26), menyebutkan, pelaku panik ketika korban tak sadarkan diri.
BACA JUGA: Keterlaluan.. Pria Stres Ini Ditelanjangi Lalu Babak Belur Dikeroyok Oknum TNI
"Coba lu pi liat dia (korban). Ko beta ada pukul karmana ko sampe dia sonde bangun," ucap Veronika meniru perkataan pelaku ketika memintanya untuk melihat korban.
Veronika kemudian berlari ke rumah korban dan mendapati korban tertidur miring di lantai, namun tidak bergerak sama sekali. Veronika sempat mengambil bawang merah dan menciumkan ke hidung korban, namun tak ada respon.
"Beta bilang ke dia (Oce Kase, Red) untuk cari angkot dan bawa istrinya ke rumah sakit. Terus katong bawa dia sekitar jam tiga ke rumah sakit," jelasnya.
Setibanya di RS Kota Kupang, korban segera mendapatkan pertolongan medis. Sayangnya, nyawa korban tak tertolong lagi. Dokter yang memeriksa menyebutkan, korban sudah meninggal lebih dahulu sebelum sampai di rumah sakit. Di wajah korban tampak ada luka lebam di mata kanan, serta bengkak di bagian belakang kanan kepala korban.
Sogas, pemilik kos mengatakan, korban dan pelaku sering bertengkar hanya karena masalah sepele. Bahkan, aksi kekerasan sering dilakukan pelaku hingga mengakibatkan korban beberapa kali keguguran.
"Tetangga sudah sering menegur, tetapi sama saja. Masalah mereka sering diselesaikan di ketua RT. Korban selama ini tidak pernah mengadukan aksi kekerasan yang dialaminya," urai Sogas.
Aparat Polsek Kelapa Lima yang mendapat laporan kejadian ini langsung bergerak ke lokasi kejadian dan melakukan olah TKP. Pelaku akhirnya diringkus, setelah korban dinyatakan meninggal oleh tim dokter RS Kota Kupang. Saat ditangkap, pelaku sendiri masih trauma karena tidak menyangka aksi kekerasan yang dilakukan berujung pada kematian sang istri.
Kanitreskrim Polsek Kelapa Lima, AKP Gigih Andry Putranto, menerangkan, korban dianiaya dalam posisi sedang duduk, hingga kepalanya membentur tembok, sebelum jatuh ke lantai. Setelah tiba di RS Kota Kupang, dokter menyimpulkan kalau korban telah meninggal dunia.
"Korban sebenarnya sudah meninggal saat masih di TKP. Saat ini korban sedang berada di RS Kota. Setelah visum, dan hari ini juga korban akan dibawa keluarga," katanya.
Gigi menambahkan, pihaknya sudah menangkap tersangka. Dan atas perbuatannya yang menghilangkan nyawa istrinya, pelaku diancam penjara selama tujuh tahun.
"Ancaman hukuman penjaranya tujuh tahun, karena mengakibatkan korban meninggal dunia," pungkasnya. (mg-19/joo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Pengakuan Ketua Geng Motor yang Tega Menggarap Gadis 15 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi