jpnn.com - jpnn.com - Seorang ayah dan anak di Desa Jatilaba Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal harus meregang nyawa. Maksud mereka memperbaiki antena televisi justru berbuah petaka gara-gara sengatan listrik.
Korban adalah Rokhman bin Kasan (61) dan anaknya, Moh. Rosul (19). Keduanya meninggal saat di perjalanan menuju Puskesmas Margasari, Rabu (18/1).
BACA JUGA: Mereka Warga Indonesia, 29 Tahun tak Nikmati Listrik
Sementara satu korban lagi bernama Akhmad Munawir (35) mengalamai luka bakar di bagian punggung dan kakinya. Munawir adalah menantu Rokhman
Kepala Desa Jatilaba, Kecamatan Margasari Jumadi mengatakan, ketiga semula menurunkan antena. Kemudian, antena itu dipasan di tiang pancang yang berupa bambu.
BACA JUGA: Menunggu 25 Tahun, 9 Desa Akhirnya Nikmati Listrik
Ketiganya lantas kembali menaikkan antena secara perlahan-lahan sampai posisinya tegak lurus. Agar antena tidak bergoyang, ketiga korban memeluk bambu sebagai pancangnya.
Nahas, tidak lama ujung atas tiang pemancang yang berupa bambu mengenai kabel listrik dan menyebabkan ketiganya tersetrum. Jumadi menuturkan, Munawir sempat terpental.
BACA JUGA: Tragedi Ayah saat Urus Anak Buang Air, Tragis
Warga yang melihat kejadian itu segera membawa ketiga korban ke Puskesmas Margasari. Namun, takdir tak bisa ditolak.
”Rokhman dan putranya Moh. Rosul saat di perjalanan menghembuskan nafas terakhir. Sementara Akhmad Munawir menderita luka bakar di bagian punggung dan kakinya,” katanya seperti diberitakan radartegal.com.
Korban meninggal baru dimakamkan Kamis (19/1). Sementara Akhmad Munawir masih dalam perawatan intensif.(fri/zul/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebentar Lagi, Subsidi Listrik 900 Watt Dihapus
Redaktur & Reporter : Antoni