JAKARTA - Aksi penembakan Kapolsek Mulia, Puncak Jaya, AKP Dominggus Oktavianus Awes diduga didalangi oleh gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM)Namun menurut Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI Marciano Norman, peristiwa tersebut merupakan tindakan kriminal murni.
"Kejadian itu murni kejahatan
BACA JUGA: Rombak Masjid, Tewas Tersengat Listrik
Kriminal ituBACA JUGA: Lereklerekan Milik Sulbar, Gubernur Kalsel Ajukan Keberatan ke Mendagri
Hal itu berbeda dengan penembakan yang terjadi di FreeportMarciano mengatakan, saat ini aparat keamanan, termasuk intelijen tengah berupaya menangani perkembangan yang terjadi di tanah Papua
BACA JUGA: Pj Wako Pekanbaru Serahkan Evaluasi Mutasi ke Mendagri
"Kita harus meningkatkan kewaspadaan," kata mantan komandan pasukan pengaman presiden (paspampres) itu.Sementara Menko Polhukan Djoko Suyanto menyesalkan terjadinya penembakan terhadap kapolsek Mulia dan tiga warga di TimikaMenurutnya, hal itu menunjukkan aparat keamanan juga menjadi korban penyerangan.
Dia meminta, setiap pengejaran yang dilakukan aparat, misalnya paska Kongres Rakyat Papua (KRP), tidak serta merta dikaitkan dengan hak asasi manusia"Kalau begitu, hak asasi manusianya kapolsek (Mulia) bagaimana" kata Djoko.
Sebelumnya, Komnas HAM telah membentuk tim untuk menyelidiki peristiwa paska KRPKomnas juga menyayangkan aparat yang melakukan pengejaran dan penyisiran terhadap peserta kongres.
Sementara itu, dugaan adanya intervensi asing dalam kasus yang terjadi di Papua, lanjut dia, juga menjadi bahan penyelidikan aparat"Tunggu mereka tertangkap, siapa yang melakukan perbuatan," ujar mantan Panglima TNI ituNamun saat ini, belum ada peningkatan status di Papua(fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Koltim Masuk Pengusulan DOB ke Presiden
Redaktur : Tim Redaksi