jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luluk Nur Hamidah memberikan catatan positif terhadap Kabinet Indonesia Maju di pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.
Anggota Komisi IV DPR itu menilai sekarang ini sudah ada satu semangat dari kementerian-kementerian untuk melakukan koordinasi antarlembaga. "Setidaknya kami bisa melihat ada dorongan untuk bisa berkoordinasi antarlembaga, misalnya soal pengecekan data," kata Luluk dalam diskusi 100 Hari Kabinet Jokowi - Ma'ruf, di Jakarta, Sabtu (8/2).
BACA JUGA: 100 Hari Pertama, Mendikbud Nadiem Pamer 2 Paket Kebijakan Pendidikan
Ia mencontohkan dulu saling silang soal data sering terjadi oleh kementerian yang menjadi mitra Komisi IV DPR. Misalnya, data soal pertanian, perkebunan kelapa sawit, maupun pupuk dan lainnya.
"Saya sempat bilang apakah lemahnya data itu karena penyedia datanya kurang oke, dalam hal ini BPS (Badan Pusat Statistik) atau jangan-jangan itu bagian yang sengaja diciptakan," ungkap Luluk.
BACA JUGA: 100 Hari Pertama Jokowi-Maruf Bikin Pengusaha Muda Optimistis
Menurut Luluk, makin berbeda dan dipeliharanya selisih data itu maka di situlah sebenarnya 'orang di tingkungan' mengambil keuntungan bermain. Misalnya dalam upaya melakukan impor.
"Selalu begitu. Karena itu berkorelasi dengan tingginya hasrat importasi yang luar biasa. Kami belum melihat hasrat menurunkan impor," jelasnya.
BACA JUGA: Bamsoet: Tim Ekonomi Kabinet Indonesia Maju Harus Pangkas Regulasi Perizinan dan Pajak
Nah, Luluk menilai kementerian di Kabinet Indonesia Maju dan lembaga terkait sekarang ini sudah mulai ada kesadaran untuk menyatukan data dan berkoordinasi. Hanya saja, ujar Luluk, untuk sekarang ini belum cukup waktunya untuk menilai apakah koordinasi itu sudah bisa berjalan dengan baik atau belum. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy