Kabinet Prabowo Bakal Lebih Gemuk Ketimbang Punya Jokowi

Selasa, 17 September 2024 – 16:47 WIB
Gaya Prabowo Subianto saat meninggalkan panggung pada acara Partai NasDem, di Jakarta, 27 Agustus 2024. Foto: Yasuyoshi Chiba/AFP

jpnn.com - JAKARTA - Kabinet pemerintahan Prabowo Subianto sepertinya bakal lebih gemuk ketimbang Kabinet Indonesia Maju milik Presiden Jokowi yang berisi 34 menteri.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani memberi isyarat hal tersebut.

BACA JUGA: Haris RN Berharap Jenderal Listyo Terus Berlanjut Jadi Kapolri Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran

Dia mengatakan bahwa kabinet gemuk yang diproyeksikan dibentuk pada pemerintahan Prabowo dengan menambah nomenklatur kementerian akan lebih efektif, sebab fokus kementerian akan menjadi lebih tersentral.

"Justru harapannya bisa lebih efektif karena ada fokus dari kementerian yang tersentral di situ," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (17/9).

BACA JUGA: 7 Kandidat Menteri Kabinet Prabowo dari SMA Taruna Nusantara

Namun, Muzani enggan membeberkan kementerian apa yang nantinya akan dilakukan penggabungan ataupun pemisahan untuk dilakukan penyesuaian.

"Memang jumlah keseluruhan memang bertambah dari yang sekarang, jumlahnya berapa saya enggak tahu persis, tetapi penambahan atau pemisahan dari satu kementerian semua sudah dibicarakan," ujarnya.

BACA JUGA: Jawaban Muzani Gerindra soal Susunan Kabinet Prabowo-Gibran yang Beredar di Medsos

Dia menyebut dengan penambahan kementerian maka diharapkan akan bertambah pula fokus-fokus program yang akan dilaksanakan.

"Harapan Pak Prabowo adalah menteri-menteri yang akan datang lebih fokus kepada penanganan program yang itu dilakukan dengan cara melakukan pemisahan dari kementerian-kementerian lain," ujarnya.

Muzani juga bicara soal kabinet zaken. Menurutnya, kalangan profesional untuk mengisi kabinet zaken tak harus dari unsur non-partai politik, sebab profesional bisa pula datang dari partai politik.

"Artinya ada orang profesional, orang ahli, tetapi dia bagian dari partai. Artinya, dia memang ahli di bidangnya, tetapi dia secara politik terafiliasi oleh satu partai politik yang berkoalisi," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler