jpnn.com, JAKARTA - Setelah melalui proses tes selama dua hari, akhirnya pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) ditutup pada Rabu 24 Februari 2021.
Acara UKW berlangsung sejak tanggal 23 Februari hingga 24 Februari di Ruang GBHN, Kompleks Gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta.
BACA JUGA: Dewan Pers: Peraturan Standar Kompetensi Wartawan dan UKW Telah Sesuai UU Pers
Acara tersebut diikuti oleh 30 wartawan dari berbagai media massa. Kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama antara Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR, PWI Jaya, dan Koordinatoriat Wartawan Parlemen.
Selama mengikuti UKW, peserta diuji mengenai pembuatan berita, mencari berita, penyusunan berita, jaring-jaring narasumber serta modul-modul lainnya.
BACA JUGA: MPR RI Bersama PWI Gelar Uji Kompetensi Wartawan Parlemen
Hadir dalam penutupan UKW, Kabiro Humas Setjen MPR Siti Fauziah, Kepala Bagian Pemberitaan, Hubungan Antar Lembaga Setjen MPR Budi Muliawan; Ketua PWI Jaya Sayid Iskandarsyah, dan Ketua Koordinator Wartawan Parlement Marlen E. Sitompul.
Saat menutup UKW, Siti Fauziah mengucapkan selamat kepada para peserta sebab mereka dinyatakan lulus semua.
BACA JUGA: Kabiro Humas MPR Siti Fauziah: Media Sebagai Mitra yang Konstruktif
“Selamat kepada semuanya sebab panitia penguji menyatakan peserta UKW ke-50 ini dinyatakan lulus,” ujarnya.
“Hal ini sesuai harapan saya,” tambahnya.
Menurut Bu Titi sapaan Siti Fauziah, peserta perlu bangga dengan kelulusan itu. Pasalnya, masih banyak wartawan yang menjalankan profesinya namun belum menempuh UKW.
Menurut dia, masih banyak wartawan yang ingin mengikuti kegiatan ini.
Menurut Bu Titi, setelah lulus dari UKW maka kemampuan wartawan yang selama ini meliput kegiatan di parlemen benar-benar kompeten dan teruji.
Selanjutnya, Siti Fauziah yakin dalam penulisan berita yang ada, para wartawan lebih mampu menyajikan berita yang akurat, imbang, objektif, dan mencerdaskan masyarakat.
“Dulu, saya sudah percaya kemampuan para wartawan yang meliput kegiatan di parlemen. Setelah lulus UKW, saya bertambah yakin,” papar perempuan asal Bandung, Jawa Barat, itu.
Setelah lulus UKW, para wartawan mendapat sertifikat dan namanya terdaftar dalam data bases di PWI.
Sertifikat yang ada diibaratkan oleh Siti Fauziah seperti ijazah bagi mereka yang sudah lulus dari dunia pendidikan. Ijazah tersebut menjadi bukti bahwa wartawan telah memiliki kemampuan yang disyaratkan.
Setelah mengikuti UKW, perlindungan profesi wartawan pun disebut lebih terjamin.
Selama ini Biro Humas MPR, menurut Siti Fauziah selalu mendorong dan bekerja sama dengan media. Dukungan atas terselenggaranya UKW bukti Biro Humas peduli pada peningkatan kapasitas dan kompetensi para wartawan.
“Dengan kapasitas dan kompetensi yang dimiliki membuat berita yang ada menjadi lebih berbobot,” tuturnya.
Dukungan kepada wartawan oleh Biro Humas tak hanya pada terselenggaranya UKW namun wartawan kerap dilibatkan dalam Sosialisasi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika atau yang lebih popular disebut Empat Pilar MPR.
“Kita kerap mengajak wartawan untuk meliput kegiatan sosialisasi 4 Pilar,” ujarnya.
Dengan melibatkan wartawan secara aktif dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR, Siti Fauziah berharap agar media massa ikut menjadi jendela bagi masyarakat untuk memahami MPR dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta mengukuhkan peran MPR RI sebagai rumah kebangsaan, pengawal ideologi Pancasila dan kedaulatan rakyat.
Siti Fauziah berharap ke depan, Biro Humas MPR, PWI, dan Koordinatoriat Wartawan Parlemen bisa menyelenggarakan kembali UKW.
“Mudah-mudahan UKW selanjutnya bisa diadakan secepatnya,” harapnya.
Di akhir sambutan Siti Fauziah mengucapkan terima kasih atas ketekunan dan kesabaran kepada peserta yang mengikuti UKW. Dirinya mengucapkan selamat kembali bekerja meliput berbagai kegiatan di Kompleks Gedung MPR/DPR.
"Tak lupa saya mendoakan semoga kesuksesan selalu menyertai kepada semua, aamiin," harapnya.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich