Meski diakuinya, dalam pendistribusiannya, tugas Bulog hanya sampai di tingkat distrik, selanjutnya bagaimana raskin tersebut sampai ke tangan masyarakat miskin, merupakan tugas dan tanggung jawab dari aparat pemerintah, mulai dari distrik, lurah hingga tingkat RT dan RW setempat.
Dalam perbincangannya dengan Radar Sorong (JPNN Group) di ruang kerjanya Senin (3/9), Junaidi Jamila yang akrab dengan pers mengungkapkan, sejauh ini, beras raskin di Kota Sorong tersalur dengan baik. Hanya saja diakuinya, ada oknum tertentu yang dalam pendistribusiannya menaikkan harga beras raskin yang semestinya ditebus warga hanya seharga Rp 1.600/Kg naik hingga dalam tingkat tidak wajar .
Selama penyaluran raskin sendiri, Ia beberapa kali mendapatkan laporan dari masyarakat terkait dengan penebusan harga raskin. Dikatakannya, jika beras raskin itu dijual ke masyarakat dengan mempertimbangkan biaya transportasi tentunya merupakan hal wajar. Namun jika sampai harga beras raskin mencapai seperti harga beras bagus lainnya, tentunya sudah tidak wajar.
“Kalau diminta uang untuk biaya perjalanan penebusan mungkin sekitar Rp 200 sampai Rp 300 per kilogram masih wajar, yang tidak wajar kalau harga beras sampai dimasyarakat sudah sampai Rp 3000/Kg,”ujar Junaidi seraya menambahkan, untuk pengawasaan Ia mengharapkan adanya kerjasama dengan semua pihak.
Sementara itu , selain beras raskin regular yang sudah disalurkan sejak beberapa bulan lalu, raskin 13 yang merupakan bantuan langsung dari pemerintah juga mulai disalurkan oleh Sub Divre Bulog Sorong.
Menurut Kepala Sub Divre Bulog Sorong, distribusi raskin 13 sendiri sudah berjalan sejak bulan Agustus lalu dan sebagian sudah mengurus untuk mengambil beras yang diperuntukkan bagi warga kurang mampu. Dijelaskanya, dari data Bulog sendiri, untuk penyaluran beras raskin diketahui, untuk Kota Sorong sudah tersalurkan 87 % atau sebesar 187 ton. Sementara penyaluran raskin 13 untuk di Kabupaten Sorong sudah mencapai 41 % atau sebanyak 82 ton.
“Di Raja Ampat raskin 13 sudah tersalurkan semua, kalau untuk Kabupaten Tambrauw kuotanya masuk di Kabupaten Sorong,”terang Junaidi. Ditambahkannya, raskin tersebut harus sudah disalurkan ke rumah tangga sasaran (RTS), sampai Desember tahun ini. Karena itu, Ia pun mengharapkan agar masing-masing distrik dapat langsung mengurus untuk menebus beras raskin 13, termasuk juga raskin regular yang masih berjalan.
Sementara itu untuk raskin regular sendiri, sampai dengan saat ini sudah tersalurkan sebanyak 4.309 ton atau n 94 %. Hal ini menandakan pengurusan raskin berjalan dengan lancar.
“Kalau untuk total stok kita sampai dengan hari ini sebanyak 7.334 ton, melihat dari kebutuhan perbulannya rata-rata sebanyak 1.400 ton masih aman untuk enam bulan kedepan, stok untuk Raja Ampat sendiri masih 249 ton,”ungkap Junaidi Jamila. (reg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 200 Warga Binjai Ngamuk, Warnet Diserang
Redaktur : Tim Redaksi