Kabut Asap di Sampit Kembali Menggila

Minggu, 02 November 2014 – 19:16 WIB
Kabut asap di Sampit kembali menggila. Foto: istimewa

jpnn.com - SAMPIT - Semakin hari kabut asap yang menyaput Kota Sampit semakin pekat. Hari ini, Sabtu (2/11), kepekatan kabut tergolong parah. Bahkan jarak pandang terutama pada pagi hari hanya sekitar 10 meter.

“Kabut asap pagi hari bikin sakit mata, ditambah jarak pandang yang pendek hanya kisaran 10 meter,” ungkap warga Mentawa Baru Ketapang, Yokky saat berolahraga di Taman Kota Sampit, seperti dilansir dari Radar Sampit (Grup JPNN).

BACA JUGA: Listrik Byar Pet, Refli Harun Pening

Melihat kondisi ini, Yokky khawatir aktivitas keseharian terganggu. Apalagi potensi terjadinya hujan masih sangat kecil. “Jelas khawatir karena cukup mengganggu, belum lagi abu dan material kebakaran lahan yang bertebaran bisa masuk ke dalam makanan,” tambah Yokky. 

Pantauan Radar Sampit, kepekatan kabut asap mulai terlihat sejak pukul 05.00 Wib. Berbeda dengan beberapa hari sebelumnya, kepekatan kemarin sangat tebal. Bahkan jarak antara satu rumah dengan rumah lainnya tidak terlihat. Padahal jaraknya dalam kisaran 10 meter.

BACA JUGA: Setubuhi Pelajar hingga Hamil 4 Bulan, Rivaldo Ditahan

Meskipun kabut asap sangat tebal, tak mengurangai aktivitas masyarakat melakukan olahraga di Minggu pagi. Di kawasan taman kota, aktivitas berjalan seperti biasanya. Di kawasan itu dipenuhi baik itu anak-anak, remaja hingga orang tua untuk berolahrag. Mulai dari lari pagi, bersepatu roda, berjalan kaki hingga bersepeda.

Sadar, bahaya kabut mereka yang melakukan olahraga menggunakan masker. Langkah itu dilakukan untuk mencegah asap akibat kebakaran lahan langsung terhirup langsung. 

BACA JUGA: Seorang Polisi Tertembak Pistol Anggota TNI

“Melihat kondisi kabut sebenarnya saya tak ingin berolahraga, tapi anak saya memaksa. Apalagi dia baru beli sepatu roda dan ingin mencobanya,” kata Iman, warga Perumnas Pembina saat menenami anaknya bermain sepatu roda.

Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Kotim menginformasikan, pada 2 November 2014  pagi hari dari pukul 04.00 WIB hingga 06.00 WIB, Kota Sampit dan sekitarnya diselimuti kabut tebal. Jarak pandang yang terpantau di darat  berkisar 15 meter. “Kabut asap tebal di Sampit dan sekitar jarak pandang 15 meter. Namun status darurat asap di Kotim sendiri sudah berakhir pada 31 Oktober tadi,” ungkap Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kotim, Agus Mulyadi.

Adapun titik api yang terdeteksi satelit NOAA-18 di Kotim pada 31 Oktober 2014  terdeteksi sebanyak 2 titik api,  yaitu masing-masing di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Mentaya Hilir Selatan.

Dikatakan Agus bahwa saat ini juga  beberapa kecamatan masih mengalami musim kering, seperti yang terjadi di empat Kecamatan di Kotim yaitu Teluk Sampit, Mentaya Hilir Selatan, Mentaya Hilir Utara dan Pulau Hanaut. (oes/ton)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mayat Pria Berbaju Kotak-kotak Tergeletak di Trans-Kalimantan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler