Kabut Asap Rugikan Bisnis Jasa

Senin, 01 Oktober 2012 – 12:21 WIB
JAMBI-Kabut asap yang melanda Provinsi Jambi dalam satu bulan terakhir ini, mulai berdampak negatif pada bisnis jasa pengiriman barang via udara yang ada di Kota Jambi. Sejumlah pelaku usaha tersebut mengaku rugi  akibat terganggunya jadwal penerbangan di bandara Sultan Taha Saefuddin (STS) Jambi. Imbasnya, paket yang dikirim dari luar daerah pun terlambat sampai di Jambi.

‘’Apalagi keterlambatan itu satu sampai dua hari. Barang-barang seperti makanan sampai ke kostumer sudah tidak layak makan lagi,’’ ujar karyawan Jalur Nugraha Ekakurir (JNE), Purwati.

Menurutnya, hal inilah yang menyebabkan komplain dari para kostumer tersebut.  ‘’Kita terpaksa mengembalikan ongkos kirim barang tersebut. Namun setelah diberi penjalasan, kostumer akhirnya bisa memahami,’’ jelasnya.

Tidak berbeda jauh dengan JNE, PT Titipan Kilat (Tiki) juga merasakan hal yang sama. Menurut accounting Tiki, Lusi, beberapa pelanggan komplain disebabkan barang mereka tidak sampai sesuai jadwal. Bahkan ada beberapa pelanggan yang mengirimkan barang berupa makanan, justru sampai dalam keadaan busuk.
‘’Kita terpaksa memberikan ganti rugi berupa 10 kali ongkos kirim (ongkir),’’ katanya.

Berbeda dengan dua jasa pengiriman barang itu, kabut asap ternyata tidak begitu berdampak secara signifikan terhadap PT Pos Indonesia. Untuk pengiriman barang ke luar daerah seperti Pekanbaru, Palembang, Bungo diakali dengan memakai jasa angkutan darat seperti Damri, sehingga barang tersebut tetap bisa diantar sesuai dengan jadwal.

‘’Sedangkan untuk pengiriman barang ke luar daerah yang harus memakai jasa pesawat terbang juga tidak berdampak besar, sebab pesawat tetap bisa mendarat walaupun lewat dari jadwal biasanya,’’ ujar Wakil Kepala Kantor Pos Indonesia Jambi, Sudirdjo.

“Untuk daerah terdekat yang bisa koneksitas dengan angkutan darat, itu kita gunakan angkutan darat. Contoh untuk tujuan Palembang, Muaro Bungo, Sungai Penuh, Pekanbaru, Medan, itu kita gunakan Damri,”  jelasnya.

Pesawat Garuda yang kerjasama dengan PT. Pos Indonesia juga terkena dampak dari kabut asap ini, sehingga pesawat tersebut tidak bisa berangkat, namun hal ini hanya terjadi pada pagi hari, sehingga pesawat tersebut tetap bisa berangkat walaupun di luar jadwal yang sudah ada.

‘‘Kerugian dalam bentuk materi itu tidak ada, namun kerugian dalam bentuk lain seperti kepuasan pelanggan itu pasti ada,” ungkapnya.

Kabut asap ternyata juga tidak memberikan dampak pada tempat jasa pengiriman barang seperti Indah Kargo dan ESL Express, hal ini dikarenakan mereka tidak menggunakan jasa pesawat terbang. Jadi sekalipun kabut asap tersebut mengganggu jarak  pandang supir, pengiriman barang tetap berjalan sesuai jadwal yang sudah ditentukan.  (wm1/wm2/wm3)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 61 JCH Aceh Gabung ke Embarkasi Medan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler