Kada Diingatkan Cermat Beri Disposisi

Sudah 17 Gubernur dan 150 Bupati/Wako Masuk Penjara

Senin, 18 Oktober 2010 – 02:33 WIB

JAKARTA -- Mendagri Gamawan Fauzi menyebutkan, sejak 1999 sudah ada 17 gubernur dan 150 bupati/walikota yang masuk penjara gara-gara kasus korupsiBanyaknya kepala daerah yang terjerat korupsi itu lantaran saat ini definisi korupsi sudah berbeda dengan definisi korupsi sebelum era reformasi

BACA JUGA: Anjuran, DKI dan Sulsel Pungut Infaq

Dikatakan Gamawan, memperkaya orang lain, seperti penunjukkan langsung sebuah proyek, saat ini sudah masuk kategori korupsi.

Karenanya, Gamawan mengingatkan para kepala daerah agar hati-hati dalam mengeluarkan kebijakan
Misalnya, dalam pemberian disposisi yang menyangkut pengeluaran anggaran, harus dicermati betul

BACA JUGA: Anas: Reshuffle Bukan Hak Parpol

Sebab jika salah, kepala daerah bisa dimintai pertanggungjawaban
"Disposisi itu dianggap setuju dan dianggap ikut bertanggung jawab

BACA JUGA: Anas Siap Lawan Isu Penggulingan SBY

Jadi kuncinya kehati-hatian dan pengetahuan," ujar Gamawan saat membuka acara orientasi kepemimpinan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah di gedung Badan Diklat Kemdagri, Jakarta, Minggu (17/10).

Acara ini dihadiri 60 bupati/walikota baru hasil pemilukada 2010Hadir di acara itu antara lain Walikota Medan Rahudman Harahap, Walikota Sibolga Syarfie Hutauruk, Bupati Tapsel Sahrul Pasaribu, Walikota Pematangsiantar Hulman Sitorus, dan Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolanda Berutu.

Gamawan berharap, jumlah kepala daerah yang masuk penjara tidak bertambah lagi"Cukup 150 itu sajaJangan bertambah lagiSaya doakan yang 60 ini (peserta, red) semuanya selamat sampai akhir," ujar mantan gubernur Sumbar itu.

Dijelaskan, dalam acara orientasi ini nantinya juga dihadirkan pembicara dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Gamawan berharap, para peserta menanyakan ke pembicara dari KPK, apa saja batasan-batasan korupsi, sehingga bisa dihindari"Tanya sepuas-puasnya, apa ruang lingkup korupsi," pesannya.

Dimintai tanggapan acara ini, Rahudman mengatakan, acara ini sangat penting sebagai bekal memimpin roda pemerintahan di Kota MedanBegitu pun Syarfie Hutauruk, dia mengatakan acara ini penting agar dirinya bisa semakin paham apa saja kewenangannya sebagai walikota"Kita juga akan semakin tahu rambu-rambu, mana yang boleh, mana yang dilarang," ucapnya.

Sedang Hulman Sitorus sudah langsung terkesan dengan paparan Gamawan, terutama yang menyangkut disposisi"Ternyata disposisi itu sangat menentukan dan penting," ujarnya(sam/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Perkuat Basis di Daerah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler